Detik Kasus.com,-Serang- Banten.
Tim Jumat Barokah
Polda Banten, terus melaksanakan kegiatan rutin polisi peduli dan Berbagi melalui Program Jumat Barokah dengan membagikan bingkisan nasi kotak kepada pemulung, pedagang asongan, pengemis, tukang becak dan masyarakat yang kurang mampu di sepanjang jalan Cimuncang kota serang (Stasiun Kereta Api Serang) jumat (20/09/19) Pukul 10.00 WIB.
Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi Priadinata Sik, M.H, Mengatakan bahwa Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat, dan menumbuhkan rasa empati antar sesama.
Kali ini Tim Jum’at Barokah dipimpin oleh Kabid humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi Priadinata, S.I.K, M.H yang diwakili kasubbid penmas kompol Edward rupiadam, didampingi Polwan Bidhumas Polda Banten, dan anggota Bidhumas Polda Banten.
Kapolda Banten Irjen Pol Drs. Tomsi Tohir, M.Si, melalui Kabid humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi Priadinata, S.I.K, M.H kepada wartawan menjelaskan, bergulirnya Program jum’at barokah ini sebagai upaya polisi untuk bersilaturahmi dan berdiskusi dengan masyarakat secara langsung di lapangan.
“Kita berharap dan upayakan Kegiatan sosial Jum’at Barokah ini terus berkasinambungan untuk melakukan silaturahmi pendekatan pada masyarakat, semoga saja kegiatan ini akan menjadi contoh dan pembinaan serta penyuluhan oleh pihak kepolisian “, ungkapnya.
Lanjut Edy personel bidhumas polda banten menyampaikan pesan kamtibmas, dan memberikan himbauan kepada masyarakat untuk bekerjasama membantu tugas kepolisian apa bila menemukan hal yang mencurigakan yang kiranya akan menggangu ketertiban umum, atau keamanan masyarakat agar segara melaporkan ke polisi, “ucapnya.
Sementara itu nenek Mariah (70) yang sudah lama terbaring sakit ditempat tidur karena Lumpuh dan tidak bisa melihat sangat senang dengan kehadiran tim jumat barokah yang telah mengunjungi dikediamannya.
”Terimakasih sudah menengok nenek, semoga kegiatan ini terus dapat berjalan dan menjadi program yang bisa menumbuhkan tali silaturahmi sesama manusia.”tutupnya.(Pajar saragih).
