Polemik Tanpa Narasi Yang Mencerdaskan Masyarakat Muna 

Senin, 9 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Detikkasus.com| KENDARI

Pesta demokrasi yang akan dilangsungkan di Kabupaten Muna pada tahun 2020 kini sudah mulai menuai polemik dan perdebatan dimasyarakat, mulai dari wacana yang di lahirkan calon dan strategi yang dijalankan para kandidat serta munculnya berbagai kandidat baru yang mewarnai kancah perpolitikan di daerah yang terkenal dengan kekayaan hutan jati.

Berbagai kandidat lahir dan mulai menggeliat di kabupaten Muna, sepanjang wilayah masyarakat di suguhkan dengan berbagai baliho-baliho kandidat, mulai dari tokoh-tokoh lama yang menghiasi perpolitikan di kabupaten Muna sampai wajah baru yang ingin mengabdi kepada wilayah kelahiran mereka.

Munculnya berbagai tokoh ini membuat warna perpolitikan di kabupaten muna begitu sangat menarik untuk disimak, tidak kalah menarik ketika pada periode yg lalu daerah ini menyita perhatian masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan melakukan pemilihan sampai ketiga kali yang mempertemukan dr. Lm. Baharudin M. Kes yang berpasangan dengan H. La Pili., S.Pd, sebagai petahana melawan Lm. Rusman Emba., ST. yang berpasangan dengan Drs. H. Malik Ditu.

Baca Juga:  Tuban Sukses Kembangkan Bibit Jagung Kualitas Ekspor

Sebagai penantang, yang pada akhirnya di menangkan sang penantang LM Rusman Emba., ST. dan Drs. H. Malik Ditu.

Kini pemilihan orang nomor satu di daerah yang identik dengan Tugu Jati ini akan mempertemukan dua kandidat yang merupakan dua pimpinan kepala daerah, LM Rajiun Tumada yang merupakan bupati di Kabupaten Muna Barat (Mubar) mencoba melawan sang petahana LM. Rusman Emba, ST yang terkenal dengan tagline pariwisata “MAI TE WUNA”.

Beberapa bulan yang lalu, telah bermunculan berbagai baliho kandidat yang mencoba melakukan perkenalan diri kepada masyarakat kabupaten muna, dari berbagai baliho kandidat yang ada, ada salah satu baliho yang menarik perhatian masyarakat kabupaten muna dan menjadi polemik karena dianggap menggunakan tagline pariwisata kabupaten muna, adalah baliho LM Rajiun Tumada yang menggunakan tagline “AMAIMO PADA INI” yang disertakan dengan kalimat “MAI TE WUNA”.

Baliho tersebut beredar luas diwilayah kabupaten muna, hal tersebut tentu saja menuai polemik karena pemerintah kabupaten muna menganggap hal tersebut adalah pelanggaran terhadap Peraturan Daerah (Perda) yang menetapkan tagline tersebut sebagai upaya untuk promosi terhadap pariwisata yang dibangun tetapi dilain pihak ada juga yang menganggap bahwa ini adalah cara yang dilakukan oleh kandidat untuk ikut berkontribusi mengkampayekan pariwisata muna, tentu ini pandangan kelompok yang pro terhadap Bapak LM Rajiun Tumada.

Baca Juga:  Beri Penyuluhan Tentang Keselamatan Kerja Kepada Warga

Hal ini menggiring masyarakat yang mendukung dua kandidat saling berseteru diporos bawah, hal tersebut menjadi persoalan bagi kondusifitas masyarakat kabupaten muna, seperti peristiwa yang telah lalu masyarakat cenderung tidak memiliki orientasi dan cara berpolitik yang baik, perselisihan antar masyarakat tidak dapat terelakan, menghilangkan tali persaudaraan antar sesama keluarga hingga tidak sedikit yang berakhir dengan korban yang merugikan masyarakat muna baik dari segi materi dan kerugian sosial.

Hal seperti ini sangat kita sayangkan, apalagi ini justru dimulai dikalangan para elit politik yang seharusnya memberikan cara berpolitik yang baik terhadap masyarakat yang selalu berakhir dengan pertarungan yang dimenangkan salah satu figur pemimpin, masyarakat yang kecewa karena tidak kebagian “proyek” terhadap pemimpin yang didukungnya, pembangunan yang kita pertanyakan kemajuan nya untuk daerah yang kita cintai, masyarakat yang bingung untuk bekerja yang berakhir diperantauan untuk mendapatkan sesuap nasi, dan terakhir para tokoh-tokoh politik yang melakukan kunjungan kerja (bersama rombongan keluarga atau mungkin dengan istri muda) sedangkan sang penjual sayur bingung dengan “PASAR LAINO” yang tak kunjung selesai.

Baca Juga:  Dengan DDS Kunjungan Bhabinkamtibmas Tunjung Dapat Menyampaikan Himbauan Kamtibmas Kepada Warga Masyarakat

Untuk itu, masyarakat harus cerdas dan pandai melihat momentum lima tahun sekali yang menghabiskan energi yang kita miliki. Teringat ucapan “memimpin adalah jalan yang menderita” namun kini kalimat itu mungkin hanya harapan yang berakhir dengan angin lalu.

“Semoga ini mimpi yang terjadi siang hari saat kita semua menikmati secangkir kopi”

Dari, Jurawal

Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kendari. For Detikkasus.com (Edi Fiat)

Berita Terkait

Pelaksanaan Bimtek, Terus Bergulir Menjelang Akhir Tahun, Dan Terus Kerap Menguras Dana Desa.
Telan Korban Kecelakaan, Ormas LAKI, Minta Kantor Dinas PUPR Aceh Timur, Segera Perbaiki Badan Jalan Yang Telah Rusak 
SAPA : Tekankan Bahwa Syariat Islam Aceh, Sering Kali Hanya Menjadi Janji Tong Kosong Nyaring Bunyinya.
80 Persen Pelanggar Syariat Islam Di Banda Aceh Mahasiswa Asal Luar Kota.
SDM Polda Aceh, Melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kemampuan Konselor Psikologi
Waka Polda Aceh Hadiri Syukuran HUT Ke-79 Korps Brimob Polri Tahun 2024
Hari Ini Truk Tambang Mulai Beraktivitas Usai Penghentian Sementara, Tindak Tegas Bila Melanggar
DPD GWI Jateng, Mulai Membentuk Kepengurusan DPC Di Berbagai Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 21:28 WIB

Pelaksanaan Bimtek, Terus Bergulir Menjelang Akhir Tahun, Dan Terus Kerap Menguras Dana Desa.

Jumat, 15 November 2024 - 21:27 WIB

Telan Korban Kecelakaan, Ormas LAKI, Minta Kantor Dinas PUPR Aceh Timur, Segera Perbaiki Badan Jalan Yang Telah Rusak 

Jumat, 15 November 2024 - 21:27 WIB

SAPA : Tekankan Bahwa Syariat Islam Aceh, Sering Kali Hanya Menjadi Janji Tong Kosong Nyaring Bunyinya.

Jumat, 15 November 2024 - 21:26 WIB

80 Persen Pelanggar Syariat Islam Di Banda Aceh Mahasiswa Asal Luar Kota.

Jumat, 15 November 2024 - 21:25 WIB

SDM Polda Aceh, Melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kemampuan Konselor Psikologi

Berita Terbaru