Ahli ibadah yang Merugi

Detikkasus.com | Kisah Hikmah Islami

Ada seorang ahli ibadah bernama Abu bin Hasyim yang kuat sekali tahajudnya.

Hampir bertahun-tahun dia tidak pernah absen melakukan sholat tahajud.

Pada suatu ketika saat hendak mengambil wudhu untuk tahajud,
Abu dikagetkan oleh keberadaan sesosok makhluk yang duduk
di bibir sumurnya. Abu bertanya,

“Wahai hamba Alloh, siapakah Engkau….????”

Sambil tersenyum, sosok itu berkata;
“Aku Malaikat utusan Alloh”.

Abu Bin Hasyim kaget sekaligus bangga karena kedatangan tamu malaikat mulia.
Dia lalu bertanya,

“Apa yang sedang kamu lakukan di sini….??????”

Malaikat itu menjawab,
“Aku disuruh mencari hamba pencinta Allah.”

Melihat Malaikat itu memegang kitab tebal, Abu lalu bertanya;
“Wahai Malaikat, buku apakah yang kau bawa…..?????”

Baca Juga:  Nikmat yang mana lagi "Yang Kamu Dustakan

Malaikat menjawab;
“Ini adalah kumpulan nama hamba-hamba pencinta Alloh.”

Mendengar jawaban Malaikat, Abu bin Hasyim berharap dalam hati
namanya ada di situ. Maka ditanyalah Malaikat itu.

“Wahai Malaikat, adakah namaku di situ….????? ?”

Abu berasumsi bahwa namanya ada di buku itu, mengingat amalan ibadahnya
yang tidak kenal putusnya.

Selalu mengerjakan shalat tahajud setiap malam,
Berdo’a dan bermunajat pd Alloh SWT di sepertiga malam.

“Baiklah, aku buka,”
kata Malaikat sambil membuka kitab besarnya.

Dan, ternyata Malaikat itu tidak
menemukn nama Abu di dalamnya. Tidak percaya, Abu bin Hasyim meminta
Malaikat mencarinya sekali lagi.

“Betul … namamu tidak ada di dalam buku ini…!!!!”
Kata Malaikat.

Baca Juga:  Letak Perbedaan Orang Baik Dengan Penyeru Kebaikan

Abu bin Hasyim pun gemetar dan jatuh tersungkur di depan Malaikat.
Dia menangis se-jadi-jadinya.

“Rugi sekali diriku yang selalu tegak berdiri di setiap malam dalam tahajud
dan bermunajat …

Tetapi namaku tidak masuk dalam golongan para hamba
pecinta Alloh,”ratapnya.

Melihat itu, Malaikat berkata:

“Wahai Abu bin Hasyim…..!!!! Bukan aku tidak tahu engkau bangun setiap malam
ketika yang lain tidur … mengambil air wudhu dan kedinginan pada saat orang
lain terlelap dalam buaian malam.

Tapi tanganku dilarang Alloh menulis namamu.”“

Apakah gerangan yang menjadi penyebabnya….??????”

Tanya Abu bin Hasyim.

“Engkau memang bermunajat kepada Alloh,

Tapi engkau pamerkan dengan rasa
bangga kemana-mana dan asyik beribadah memikirkan diri sendiri.

Baca Juga:  Orang Tua Juga Bisa Di Katakan Durhaka Kepada Anaknya

Di kanan kirimu ada orang sakit atau lapar, tidak engkau tengok dan beri makan.
Bagaimana mungkin engkau dapat menjadi hamba pecinta Alloh kalau engkau sendiri tidak pernah mencintai hamba-hamba yang diciptakan Alloh..??? ?”
kata Malaikat itu.

Abu bin Hasyim seperti disambar petir di siang bolong.

Dia tersadar .. ..
hubungan ibadah manusia tidaklah hanya kepada Alloh semata (hablumminAlloh),
Tetapi juga ke sesama manusia (hablumminannâs) dan Alam.

Rasululloh S.A.W bersabda :

“Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya

Maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada
(meninggal dunia)

Dia akan tetap memperoleh pahala.
” (HR. Al-Bukhari)

 

 

A.M.R

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *