Pamekasan | Detikkasus.com -Jumat (30/08/2019)
Ke pemimpinan Badrut Tamam dan Raje’i (Berbaur) sebagai Bupati pamekasan, Hampir Mendekati satu tahun Menahkodai kota Gerbang Salam, (Jargon
kabupaten Pamekasan)
Saat ini Sudah Menjadi Perbincangan Hangat dikalangan Aktivis, Masyarakat, Bahkan Abang Becak dan Pedagang kaki lima (PKL) Mereka Serius Mengintip Janji Politik nya,Saat Debat Kandidat waktu Pencalaonan dirinya (berbaur) waktu yang lalu.
“terasa Omong Doang” alias (OMDO).
janji politik : “satu unit Mobil tangki air untuk satu desa yang Rawan kekeringan, Tidak akan ada lagi harga tembakau murah milik masyarakat, Membuka Ribuan Lapangan pekerjaan, sepertinya Akan menjadi isapan jempol Belaka.
Ketua Lsm FAMAS (abdussalam Marhaen) Menilik Janji – Janji politik Berbaur (Bupati Pamekasan) “Hampir tak satupun dari janji politik nya itu terealisasi dengan baik”, ungkapnya pada media detikkasus usai melakukan aksi dan orasi di kantor bupati pamekasan (28/08/2019).
Mengingat Harga tembakau yang Anjlok,Rakyat kecil menjadi korban. “AJUNAN LUAR BIASA” (wahai Bupati pamekasan HEBAT) teriak Abddussalam Marhaen dalam orasinya.
Rakyat Pamekasan beserta Mahasiswa Dan LSM (forum aliansi mahasiswa masyarakat Revolusi) Aksi turun jalan Mengingat Harga tembakau yang masih tidak berpihak kepada para petani,
Sayangnya waktu di Demo,Bupati pamekasan tidak Bisa menemui Rakyat nya yang lagi Menjerit,Dan Minta Pertolongan akibat dari Harga Tembakau yang Anjlok.
Dalam Aksi tersebut,tembakau Rajangan di Tabur Sepanjang jalan Menuju kantor Bupati, Bahkan mem Bakar nya di halaman kantor bupati pamekesan, sebagai Simbol Bentuk kekecewaan Petani terhadap Bupati pameksan.
Selain itu massa aksi Juga Membawa Beberapa Poster kecaman Terhadap Bupati Pamekasan di Antaranya Bertuliskan ” (Ajunan jaya Bupati – Pabrikan) ” dan kami disini
(Mampus petani nya).
Usai Aksi di depan Kantor Bupati Pamekasan, Massa aksi yang Masih Bringas dan Memanas Langsung Bergerak Menuju Gudang Sampoerna yang Berada di jalan asemanis – sarpao,Bersama kadis Disperindag kabupaten pamekasan untuk Berdialog dengan Pihak Gudang sampoerna.
Perwakilan peserta aksi Lainnya tidak Boleh Masuk ke dalam Gudang Sampoerna, Mereka Duduk di Depan Pintu Gerbang dan Melakukan Doa bersama.
(kabiro Detikkasus)
Zaini wer wer.