Detikkasus.com | Bengkulu – Dampak banjir bandang beberapa bulan yang lalu sampai saat ini masih menyiksa masyarakat Pasalnya bukan sediki lahan sawah dan lahan kebun masyarakat di desa Kedataran,desa tanjung ganti dan desa air jelatang Kecamatan Maje yang mengalami kerusakan akibat tertimbun tanah (lumpur).
Salah satu pemilik lahan kebun kelapa sawit seluas sekitar 2 hektar di desa Kedataran mengalami kerusakan kami harus menuntut kemana ujar Rudi “Di tambahkan nya selain kerusakan kebun sawit ada lagi kerusakan lahan sawah masyarakat di atar air bemban dan sekitarnya ini dampak di landa kebanjiran”.
Ketua DPC.LPK-MS Kabupaten Kaur mengatakan dugaan banjir bandang akibat aliran sungai mengalami penyempitan dan pendangkalan hal itu diduga kuat lantaran banyak hutan gundul dan lahan yang di teras untuk menanam kelapa sawit di lahan yang curam,saat turun nya hujan tanah bekas galian tersebut hanyut dan masuk dalam aliran air sungai.
Dikala hujan lebat air sungai meluap sampai ke permukiman dan lahan sawah dan kebun masyarakat sepanjang aliran sungai Sambat di tapsirkan lahan persawahan dan lahan perkebunan masyarakat di Kecamatan Maje dan Nasal yang rusak mencapai Ribuan Hektar dan masyarakat merasa di rugikan ujar Ujang warga desa Kedataran
Pauzan menduga tertimbun nya lahan sawah dan lahan kebun merupakan dampak lingkungan yang di sebabkan pembuatan teras untuk menanam kelapa sawit milik PT.CBS di wilayah kecamatan Maje pimpinan perusahaan PT.CBS sampai berita ini di lansir belum dapat di hubungi awak media.(Rza)