Senangnya Petani Diselimuti Tangisan Petani.

Jumat, 14 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Rifa lydhiahwati
Tempat, Tanggal lahir : nganjuk, 16 maret 2000
Email : rifalydia12@gmail.com
No Telephon : 085336536843
Pendidikan : Mahasiswi Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang
Alamat : Gondang Mojoseto – Nganjuk

  • Detikkasus.com | Indonesia merupakan Negara agraris salah satu contoh adalah daerah Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Nganjuk terletak antara 111 45’ – 112 131’BT dan 721’ – 750’ LS, luas kurang lebih 122.433 km2, terdiri dari 29 kecamatan. Terletak di dataran rendah dan pegunungan, jenis tanah
    1. Tanah sawah 43.052.5 Ha
    2. Tanah kering 32.373.6 Ha
    3. Tanah hutan 47.007.0 Ha
    Kabupaten nganjuk merupakan salah satu kabupaten dengan potensi pertanian yang dominan, dengan wilayah pertanian sebesar 43,026 Ha rumah tangga tani sebesar 16.165.895 (75,64%). Kondisi tanah yang sangat cocok untuk segala jenis tanaman. Jadi menunjang ekonomi di bidang pertanian hal ini juga di dukung adanya sungai widas yang mengalir sepanjang 69,332 km yang mampu mengairi sawah di sekitarnya.
    Masyarakat nganjuk banyak yang bertani bawang merah. Contoh satu kecamatan Rejoso dengan luas area tanah 11 ribu hektare per tahun. Jumlah produktifitas panen di musim hujan 10 ton per hektare di musim kemarau mencapai 14 ton per hektare. Petani bawang merah, dimana menanam bawang merah sendiri membutuhkan modal dan benih yang mahal, selain itu masalah hama yang selalu timbul pasti membutuhkan obat, harga obat juga mahal. Apalagi bawang merah merupakan kebutuhan pokok untuk memasak, hasil panen akan berkurang di musim hujan dan melimpah di musim kemarau, kondisi harga pemasaaran bawang merah saat ini stabil seimbang dengan modal yang dibutuhkan, pasca panen seperti ini inilah yang diharapkan para petani, meminimalkan impor mengutamakan produk dalam negeri.
    jika Semakin tinggi keberhasilan usaha tani yang di capai oleh petani, menunjukan keberhasilan secara ekonomi, dimana kebutuhan bawang merah semakin meningkat peluang besar yang potensial dan dapat menjadi motivasi bagi petani untuk meningkatkan produksi bawang merah. Usaha budi daya bawang merah memiliki prospek dan peluang usaha yang sangat baik di masa yang akan datang.
    Besarnya peluang untuk menjangkau pasar nasional maupun pasar internasional menjadikan bawang merah sebagai salah satu komoditi prioritas dalam pengembangan sayuran, yang cukup strategis dan ekonomis di pandang dari segi ke untungan.
    Dengan adanya pasca panen yang baik memberikan dampak positif :
    • dapat menambah nilai guna dan nilai jual bawang merah
    • berkurangnya pengangguran karena tenaga kerja pasti di butuhkan ketika penanaman bawang,
    • memperkuat neraca pembayaran
    • Dan pasti membawa dampak baik bagi perekonomian petani.
    Namun masalah yang dialami Indonesia sekarang, khususnya daerah nganjuk adalah kapitalisme yang masih menjadi penyokong dan pendukung utama imperealisme dan desa-desa yang mengalami benturan keras dari system kapitalisme global. Dimana imperalisme menggenjot kekayaan alam, terutama rakyat tani yang mengalami perampasan dan monopoli tanah. Program revorma agrarian yang dijalankan kapitalisme (pemerintah) hanya mementingkan imprealisme demi mendapatkan investasi sehingga SDA di Indonesia hanya menompang imperealisme bukan pada rakyat itu sendiri.
    Padahal kaum tani merupakan pembebasan sejati, pembebasan sejati tidak akan tercapai sampai kapanpun ketika kapitalisme belum di tumbangkan.
Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Desa Musi Kunjungi Warga Binaan

Berita Terkait

Tersangka Kasus Korupsi Oknum KAU Ternyata Lulus ADM Satpol PP Langsa 
Dr. Mawardi Siregar, MA: Merasa Dikudeta dan Dibunuh Karakter oleh Rektor IAIN Langsa
Komitmen Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, Medco E & P Malaka Raih PROPER Predikat Biru Dari KLHK
Kasat Pol PP Berang, Karena Adanya Kibus Di Dalam Tubuh Sat-Pol PP Kota Langsa
APDESI, SAPA, Dan Mahasiswa Aceh, Bersatu Serukan Pengelolaan Gas 3 Kg Oleh BUMG.
Calon Walikota Dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Serahkan Bantuan Pada Korban Kebakaran.
Kejati Aceh, Di Duga Tidak Bernyali Mengusut Temuan LHP-BPK, Terkait Indikasi Kasus Korupsi Di Pemkab Aceh Timur
Dalam Rangka Persiapan  Pil-Kada, PPK Nibong Lantik 161 KPPS 
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 19:13 WIB

Tersangka Kasus Korupsi Oknum KAU Ternyata Lulus ADM Satpol PP Langsa 

Kamis, 7 November 2024 - 19:12 WIB

Dr. Mawardi Siregar, MA: Merasa Dikudeta dan Dibunuh Karakter oleh Rektor IAIN Langsa

Kamis, 7 November 2024 - 19:11 WIB

Komitmen Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, Medco E & P Malaka Raih PROPER Predikat Biru Dari KLHK

Kamis, 7 November 2024 - 19:09 WIB

APDESI, SAPA, Dan Mahasiswa Aceh, Bersatu Serukan Pengelolaan Gas 3 Kg Oleh BUMG.

Kamis, 7 November 2024 - 19:08 WIB

Calon Walikota Dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Serahkan Bantuan Pada Korban Kebakaran.

Berita Terbaru

Berita Terkini

Sujadi Saddat Mangkir Lagi dari Panggilan Ke Dua Bawaslu

Kamis, 7 Nov 2024 - 22:04 WIB