Detikkasus.com | Bangkinang – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kampar Drs Yusri M.Si Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2019 yang dihadiri Forkopimda dan diikuti oleh seluruh ASN serta TNI di Lapangan Upacara Kantor Bupati Kampar. Sabtu(1/6/2019).
Sekda dalam sambutannya saat membacakan pidato dari Plt.Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI Hariyono menyebutkan kondisi geografis yang memposisikan wilayah indonesia sebagai negara kepulauan makin memperkokoh konsep dan keyakinan akan “tanah air Indonesia”. Kesatuan gugusan pulau yang berada diantara dua samudera pasifik dan India serta diantara dua benua Asia dan Australia meneguhkan bahwa kita sebagai bangsa memiliki ruang hidup tanah air sebagai satu kesatuan.
Ada relasi dan perpaduan antara darat dan laut yang saling menguatkan sebagai mana dalam konsep wawasan nusantara. Di wilayah nusantara tumbuh flora dan fauna yang beragam keragaman secara natural merupakan karateristik dari keindonesian. Demikian pula secara Antropologis dan Sosiologis keberagaman ras, etnis, agama, kepercayaan dan budaya yang ada di Indonesia sudah ada sejak masa pra aksara hingga sekarang kita Indonesia hidup dan bahagia dalam keberagaman.
Pancasila sebagai dasar negara Ideologi Negara dan pandangan hidup bangsa yang gali oleh para pendiri bangsa merupakan suatu anugrah yang tiada tara dari tuhan yang maha esa buat bangsa Indonesia walaupun kita sebagai bangsa masih belum secara sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai Pancasila, kita akui bahwa Eksistensi Keindonesiaan baik seagai bangsa maupun sebagai Negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila.
Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan keragaman kondisi geografis flora, fauna hingga aspek Antropologis dan Sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang Inklusif. Proses Internalisasisekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus di lakukan dan diperjuangkan secara terus menerus Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan di amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berkat Pancasila yang berkelindan dengan nilai-nilai Inklusivitas, Toleransi dan gotong royong berkat Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas Nasional dalam wadah dan Slogan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam kontek itulah, sesuai dengan pesan Presiden Jokowi bahwa memepringati dan merayakan hari kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni merupakan suatu keniscayaan pertama kita berusaha mengenang dan merefleksikan momentum sejarah dimana pendiri bangsa berhasil menggali nila-nilai fundamental bangsa Indonesia sebagai dasar Negara.
Sehingga 2 bangsa nusantara yang beragam dapat bersatu dan menyatukan sebagai satu bangsa sebagi bangsa besar kita tidak akan meninggalkan sejarah apa yang oleh Bung Karno pernah di sebut “Jas Merah” untuk menghormati jasa pendiri bangsa sekaligus meneguhkan komitmen terhadap Idiologi Negara itulah kita mempringati hari kelahiran Pancasila sebagai salah satu kebangsaan Nasional (National Pride).
Peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni bukan sesuatu yang terpisah dari momentum perumusan piagam Jakarta oleh penitia kecil tanggal 22 Juni dan pengegasan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 oleh penitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945 jadi 3 peristiwa penting tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan demikian kita harapkan perbedaan tentang kelahiran Pancasila sudah tidak di perlukan lagi yang di perlukan mulai saat ini adalah bagaimana kita semua mengamalkan dan mengamankan pancasila secara simultan dan terus menerus.
Kedua dengan merayakan hari lahir pancasila kita bangun kebersamaan dan harapan untk menyosong kehidupan beragama dan bernegara yang lebih baik. Pancasila sebagai weitstars dinamis bintang penuntun mengandung visi dan misi negara yang memberikan orientasi depan sebagai energi positif bangsa, pancasila khususnya dalam merealisasi visi dan misi bangsa indonesia.
Sebagai Negara bangsa yang Inklusif dan tidak Chauvinis di perlukan pengelolahan unit kultural dan unit politik secara dialektis maksudnya keberagaman yang ada secara alami dan kulturan harus di kelola dan di kembangkan untuk membangun taman sari kebudayaan yang memungkinkan semua makluk hidup tumbuh sesuatu dengan Ekosistem yang sehat. Indonesia untuk kita semua dan Pancasila adalah rumah kita semua.
Untuk itu di perlukan kesadaran dan pemahaman untuk saling menghormati, saling kerjasama, bergotong royong dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
Kondisi demikian dapat berkembang melalui budaya politik kewargaan yang demogratis budaya politik yang dapat menumbuh dan merawat harapan, bukan politik yang menimbulkan ketakutan kita indonesia kita pancasila adalah sosok yang percaya diri, optimis dan penuh harapan dalam menatap masa depan sebagai bangsah yang adil dan makmur.
Melalui peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni 2019, Pancasila perlu dijadikan sebagai sumber inspirasi politik harapan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita semua harus terus menerus secara kosisten merelisasikan Pancasila sebagai dasar negara Ideologi Negara dan pandangan dunia yang dapat membawa kemajuan dan kebahagiaan seluruh bangsa Indonesia. Kita bersatu membangun bangsa untuk merealisasikan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. Kita Indonesia kita, kita Pancasila. (Kominfo/arifin)