Oleh Nur Qomaria
Mahasiswi Ilmu Pemerintahan, FISIP, UMM
Detikkasus.com | Bertepatan pada tanggal 1 juni yaitu hari lahirnya pancasila. Pancasila sendiri merupakan pedoman atau cerminan hidup masyarakat bernegara. Karena nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sangat sesuai dengan bangsa Indonesia. Selain itu pancasila merupakan pondasi bangsa Indonesia yang harus dipertahankan. Seperti sebuah bangunan jika tidak memiliki pondasi yang kuat maka bangunan tersebut akan runtuh maka dari itu pancasila dijadikan kekuatan yang paling utama dari tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebagai warga negara Indonesia kita harus ikut berpatisipasi dalam memperkokoh nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dengan cara mengimplimentasikan atau menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan. Sebelum kita mengimplementasikannya,kita harus mengetahui makna yang terkandung dalam tiap-tiap sila yang ada.
1. Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang berlambang bintang emas dengan lima sudut. Bintang emas ini memiliki arti bahwa Tuhan Yang Maha Esa sebagai cahaya bagi kehidupan manusia. Makna yang terkandung dalam sila pertama ini menggambarkan bahwa kita harus memiliki sikap toleransi dalam memberikan hak kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianut. Sila pertama ini juga mengajak masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang antar sesama manusia dan makhluk ciptaan tuhan sehingga dapat menimbulkan rasa saling menyayangi, saling menghargai, dan saling menghormati.
2. Sila kedua yaitu Kemanusian Yang Adil dan Beradab yang berlambang tali rantai bermata bulatan dan persegi dibagian kiri bawah perisai berlatar merah. Gelang persegi menggabarkan pria, sedangkan bentuk lingkarnya menggambarkan wanita. Hal ini menandakan hubungan antara sesama manusia, baik laki-laki dan perempuan yang saling membantu, bahu-membahu, dan bersatu. Makna yang terkandung dalam sila kedua ini menggabarkan bahwa kita harus memperlakukan semua manusia secara adil tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama, dan sebagainya. Dalam arti lain, semua manusia diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan tuhan yang maha esa, memiliki derajat yang sama, memiliki hak dan kewajiban yang sama tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, dan keturunan.
3. Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia yang berlambang pohon beringin. Pohon beringin merupakan pohon yang besar, hal ini mencerminkan bangsa Indonesia yang menjadi tempat berteduh bagi seluruh rakyat Indonesia. Pohon ini juga memiliki akar yang tunjang yang mencerminkan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Selain itu pohon ini juga memiliki banyak akar yang bergelantungan dirantingnya, hal ini mencerminkan bahwa Indonesia negara kesatuan, namun memiliki berbagai macam latar belakang suku, agama, dan budaya yang berbeda-beda dari sabang sampai merauke. Makna yang terkandung dalam sila ketiga ini yaitu sebagai warga negara Indonesia kita harus bersatu dan tidak boleh terpecah belah karena adanya keberagaman atau perbedaan, jadikan perbedaan ini sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Dengan adanya keberagaman ini, kita harus mampu memperkuat jiwa persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara Indonesia di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
4. Sila keempat yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan yang memiliki lambang kepala benteng. Kepala benteng ini merupakan hewan sosial yang kuat dan sering berkelompok atau berkumpul, ini menggabarkan bahwa masyarakat harus bermusyawarah dengan cara mendiskusikan sesuatu dalam mengambil keputusan bersama, bermusyawarah sampai mencapai kata mufakat yanng diliputi dengan semangat kekeluargaan. Selain itu makna sederhana yang ada di sila ini adalah demokrasi, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
5. Sila kelima yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang memiliki lambang dengan gambar padi dan kapas. Simbol padi dan kapas pada sila ke lima melambangkan kebutuhan dasar semua manusia untuk hidup, yaitu kebutuhan akan pangan dan sandang. Padi dan kapas merupakan kebutuhan masyarakat Indonesia tanpa melihat status dan kedudukannya, padi melambangkan makanan pokok, sedangkan kapas melambangkan sandang atau pakain yang artinya persamaan sosial , dimana tidak ada perbedaan dan kesenjangan sosial atau ekonomi antara satu dengan yang lainnya.