Detikkasus.com | Karangasem – Jumat(31 Mei2019)
Bali selalu diintai beragam jenis bencana alam mulai dari gempa bumi, longsor, dan berbagai jenis bencana lainnya, termasuk erupsi Gunung Agung yang terjadi tahun 2017 silam. Erupsi ini tidak hanya menimbulkan korban material, tetapi juga mengakibatkan mandegnya aktivitas sosial dan ekonomi dalam skala yang besar, karena ribuan warga tidak bisa menjalankan kehidupan sehari-hari secara normal akibat mengungsi dan lahan yang dimiliki tidak bisa dikerjakan karena tersiram abu vulkanik.
Untuk itulah Desa Tangguh Bencana (Destana) menjadi cara strategis dan efektif dalam menghadapi ancaman bencana yang sulit diduga serangannya dan tidak terprediksi kapan akan terjadi.
Saat ini Perbekelan Bebandem termasuk Pemerintah Kabupaten Karangasem (melalui BPBD Karangasem) sedang gencar membangun Destana. Perbekelan Desa Bebandem Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, menjadi salah satu obyek sekaligus subyek pembentukan Destana yang disasar BPBD Kabupaten Karangasem yang sudah terbentuk 3 Tahun lalu.
Saat hadir pada acara pembahasan Evaluasi Destana, yang bertempat di aula Kantor Desa Bebandem, Kepala Desa Bebandem Drs. I Gede Partadana. Msi, menjelaskan bahwa tahun 2019 ini terdapat alokasi anggaran dari APBD Kabupaten untuk membentuk beberapa Destana yang tersebar di Kedesaan/Karangasem-Bali.
Pembentukan Destana di Bebandem sudah terbentuk 3 Tahun yang lalu tinggal merevisi personil Destananya saja dari unsur yang di ambil dari Linmas dan Kabadis Wilayah Perbekelan Bebandem.
Ditanya lebih jauh apa itu Destana, Partadana secara rinci menjelaskan, “Desa Tangguh Bencana adalah Desa atau Kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana.”
Desa atau Kelurahan itu juga harus mampu memulihkan diri dengan cepat dari berbagai dampak bencana. Selanjutnya sebuah Desa bisa disebut mempunyai ketangguhan terhadap bencana, ketika desa tersebut memiliki kemampuan mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisasikan dirinya dengan segenap sumber daya yang dimiliki, untuk mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi resiko bencana.
Selanjutnya Partadana memaparkan, “menjadi Desa seperti ini tentu saja butuh proses, karenanya Pemerintah dan Pemda mengembangkan Desa yang masyarakatnya mampu selalu siap siaga menghadapi segala kemungkinan bencana.” Warga desa diharapkan mampu mengkaji, menganalisa, menangani, memantau, mengevaluasi dan mengurangi resiko-resiko bencana yang ada di wilayah mereka dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
Dalam kesempatan ini juga disampaikan terkait Perbekelan Desa Bebandem akan melaksanakan serangkaian kegiatan yang temanya berkaitan dengan Sosial, Seni Budaya serta Tangguh dalam Kebencanaan dan Cinta NKRI. Banyak kegiatan yang akan di laksanakan dalam kaitan dengan DESTANA ini agar masyarakat betul paham dan mengerti serta paham. Linmas dan Kabadis Perbekelan Desa Bebandem salah satunya yang dilibatkan dalam kegiatan ini tentu juga terkaitan dengan Destana. Dalam kaitannya dengan Kebencanaan haruslah kita sadari bukan rahasia lagi, sesungguhnya sebagian bencana adalah akibat dari ulah manusia itu sendiri, maka Destana digalakkan agar masyarakat bisa menjaga kelestarian alam dan mampu menganalisa tindakan apa yang boleh dan tindakan apa yang bakal menciptakan potensi bencana. “Ini konteksnya kita jaga alam dan alam pun jaga kita,” pungkas Partadana.
Acara yang diselenggarakan pada tanggal 31 Mei 2019 di Kantor Perbekel Bebandem diisi dengan evaluasi terkait beberapa hal kaitannya dengan Program Desa terkait akan diadakan Festival Budaya Kedesaan Bebandem yang akan di pusatkan di beberapa tempat di wilayah Kedesaan Bebandem. Adanya berbagai perlombaan serta kegiatan lainnya yaitu ajang Kesenian dari tingkat Paud sampai tingkatan yang lebih yaitu antar Kedusunan. Dimana kegiatan ini akan di mulai dari tanggal 27 Juni sampai 20 Juli 2019 di Wilayah Kedesaan Bebandem. Dari kalangan Universitas juga akan ikut yaitu Undiksha yang akan mengisi acara KKN di wilayah Perbekelan Bebandem serta berpartisifasi meramaikan kegiatan Festival Budaya Bebandem. Kesempatan ini juga diadakan sebagai ajang epaluasi kinerja Linmas selaku Keamanan Desa yang berpungsi sangat strategis menyangkut aspek ketahanan dan pengamanan Desa dan berharap kedepannya makin bersinergi dalam acara ini hadir juga pada acara ini semua jajaran Linmas dan Kabadis sewilayah Kedesaan Bebandem. (sugata).