Detikkasus.com | Bali – Jumat(24/05/2019) Akibat terjadinya kembali erupsi Gunung Agung,
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali menyatakan beberapa penerbangan dari Bandar Udara Internasional Gusti Ngurah Rai Bali dibatalkan begitu pula dengan penerbangan menuju ke Bandara tersebut dialihkan sementara, malam ini (24/5/2019).
“Kami akan terus mengupdate kondisi terkini mengenai erupsi Gunung Agung, saat ini memang penerbangan dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dibatalkan, tutur Polana B Pramesti selaku Direktur Jenderal Perhubungan Udara, di Jakarta.
Saat ini ada 4 penerbangan menuju Bandara yang melaksanakan pembatalan dan 5 keberangkatan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dibatalkan sesuai dari keputusan _safety assesment airlines_ bersangkutan.
Polana juga mengimbau kepada seluruh pihak terkait untuk terus melakukan koordinasi dan memonitor erupsi Gunung Agung Bali, dan apabila menggangu keselamatan penerbangan maka untuk bandara dapat di tutup sementara.
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir menjelaskan secara terpisah bahwa saat ini terjadi *hujan abu vulkanik ringan,* dan kondisi masih akan berlangsung sampai dengan Pukul 01.00 Wita esok hari. Terdeteksi abu vulkanik pada *ketinggian sekitar 4000-5000 m* di ruang Udara Bandara Ngurah Rai dengan intesitas sedang tapi agak tersebar. *Bandara Ngurah Rai TETAP BEROPERASI NORMAL* dan petugas ATC melaksanakan pemanduan pesawat secara tactikal menghidarkan pesawat masuk ke area yang terpapar debu vulkanik
Dalam penjelasannya Elfi Amir mengimbau kepada para pengguna jasa angkutan udara agar tidak panik terhadap erupsi Gunung Agung, sebab dalam menanggulangi bencana, abu vulkanik, bandara telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP). Selain itu tiap airlines operator juga melaksanakan _safety assesment untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangannya.
“Penumpang tidak perlu panik, karena kita sudah memiliki SOP dan kontigency plan jika terjadi VA. Sebab pemerintah melalui Ditjen Hubud tetap menguntamakan keselamatan dan keamanan penerbangan,” terangnya. Laporan ( rtn/sgt/kinan )