Situbondo | Detikkasus.com – Kali ini Pemberitaan Surat Kabar Jawa Pos, Radar Situbondo Edisi Tanggal 18 April 2019 menuai protes dari Relawan Jokowi Ma’ruf. Dalam berita disebutkan bahwa Perolehan Suara Prabowo unggul 4000 suara di bandingkan dengan suara Jokowi Ma’ruf.
Dwi Atmaka selaku Pembina SKJM sangat menyesalkan dengam terbitnya berita tersebut, kepada S One Aka panggilan akrabnya mengatakan, “Dalam tulisan tersebut sangat jelas bahwa perbedaan angka hanya di dasarkan dengan Opini penulisnya saja karena tidak ada nara sumber ataupun dasar apa selisih angka tersebut”. Sabtu, 20/04/2019.
“Oleh karenanya kami meminta klarifikasi ke JP dan kita kasih tembusan ke Dewan Pers serta Menkominfo karena akibat berita tersebut ada keresahan di kalangan masyarakat Situbondo”, imbuhnya.
Kabiro Radar Situbondo Supriyanto ketika dimintai tanggapan terkait Surat Klarifikasi tersebut mengatakan, “Silahkan saja kalau mau menggunakan jalur formal bisa melaporkan ke Dewan Pers atau keberatan dengan angka yang kami tampilkan, intinya itu bukan angka dari kami tapi ada nara sumbernya namun karena itu bukan lembaga resmi jadi tidak mau di sebutkan namanya”.
Menanggapi statemen dari penulis dan Kabiro Radar Situbondo Aka kembali berujar, “Statement dari Kabiro tidak sama dengan tulisan yang di muat karena di dalam tulisan yang di muat sangat jelas bahwa angka tersebut di peroleh dari Data yang di himpun Jawa Pos bukan dari nara sumber, itu sudah cukup jelas bahwa tulisan tersebut adalah Opini Penulis sendiri, kami tetap meminta klarifikasi sesuai dengan surat yang kami layangkan”.
Sementara itu Ketum GP Sakera Syaiful Bahri “Menurut saya, langkah yang di ambil oleh Pembina SKJM sangatlah tepat karena dengan klarifikasi tersebut akan jelas apakah opini yang di tulis merupakan opini by data ataukah opini liar yang hanya sekedar memberikan pelayanan atas berita pesanan seperti yang tertera di bawah pojok kiri bawah disamping nama penulis juga ada tulisan ADV”.
Bang Ipoel panggilan akrabnya menambahkan, “Sehingga wajib hukumnya Jawa Pos memberikan klarifikasi data yang di himpunnya dalam hal ini adalah C1 dan yang terpenting adalah dengan pemberitaan ini semakin besar dugaan ketidaknetralan dari Kesbangpol Situbondo dalam pelaksanaan pilpres kali ini. Karena fungsi dan tugas Kesbangpol bukan menjadi juru bicara pemenangan dari paslon”, pungkasnya. (Ozi)