Detikkasus.com | Indonesia – Provinsi Jatim – Kabupaten Tuban, 2019.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan Keluarga Berencana (Dinpemas-KB) Kabupaten Tuban menggelar kegiatan penguatan peran IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan) dalam mendukung Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Pendopo Kridho Manunggal, Selasa (09/04/2019).
Kegiatan yang dihadiri oleh Bupati Tuban, Inspektur Utama BKKBN Pusat, pimpinan OPD, perwakilan Kodim dan Polres serta tim penggerak PKK Kabupaten Tuban ini diikuti oleh 1700 peserta terdiri dari Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), Sub-PPKBD, Penyuluh KB dan tenaga Balai KB ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada peserta tentang kesehatan reproduksi dan data sasaran aseptor KB yang baru, serta menekan angka pernikahan dini di Kabupaten Tuban.
Dalam sambutannya, Bupati Tuban, H. Fathul Huda mengungkapkan bahwa pertemuan penguatan IMP dalam mendukung program KKBPK ini dapat menjadi forum untuk meningkatkan komitmen dalam pembangunan manusia.
“Diharapkan dapat terjalin koordinasi yang sinergis antara Dinpemas-KB dengan PPKBD dan Sub PPKBD dalam meningkatkan program KKBPK”, harapnya.
Lebih lanjut, bupati Huda menjelaskan bahwa urusan pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan KB merupakan kewenangan wajib yang dilakukan secara bersama sama oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
“Kita tidak bisa menyelenggarakan program KKBPK sendirian, diperlukan kemitraan yang sinergis untuk memperkuat pelaksanaannya”, ungkap bupati huda.
Mengakhiri sambutannya, Bupati Tuban mengapresiasi kinerja seluruh pengelola dan petugas KKBPK serta mitra atas capaian angka kelahiran total (TFR) Kabupaten Tuban sebesar 1,86 dibawah rata-rata provinsi Jawa Timur yang sebesar 2,1.
Pada kesempatan yang sama, Inspektur Utama BKKBN Pusat, Drs. Agus Sukiswo, AK, MM., berterima kasih dan penghargaan kepada bupati Tuban yang telah memberikan dukungan dan komitmen partisipasi aktif dalam pengelolaan program KKBPK di Kabupaten Tuban.
Program KKBPK merupakan salah satu program unggulan dalam upaya pembangunan secara kualitas dan kuantitas penduduk”, ungkapnya.
Keberhasilan program KKBPK ditandai dengan penurunan laju pertumbuhan penduduk, penurunan tingkat fertilitas, peningkatan kesadaran masyarakat tentang makna keluarga kecil.
Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan motivasi kader IMP untuk terus mensukseskan program KKBPK”, harap Agus.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan “Peran para kader adalah mendayagunakan keluarga dan masyarakat untuk bersama-sama bersinergi dengan program-program pembangunan, hingga dapat dicegah terjadinya persoalan-persoalan kependudukan di masyarakat.
Untuk itu perlu upaya peningkatan kompetensi kader”, pungkasnya.
(Mam/MCT)