Detikkasus.com | Sidoarjo, Danramil 0816/13 Wonoayu Kapten Inf Kabul Taanto dengan didampingi Babinsa Sumberejo Sertu Subadri beserta FORPIMKA ,Camat Wonoayu bapak Abd Kifli,, Kapolsek Wonoayu AKP Agung GPW. SH serta seluruh Kades sekecamatan Wonoayu menghadiri acara Ruwatan desa Sumberejo yang bertempat di pendopo Balai desa Sumberejo yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 2 April 2019 mulai pukul 19.30 wib s/d selesai.
Pembukaan dan dilanjutkan dengan kata sambutan yang disampaikan oleh bapak Jono dalam sehari – hari menjabat sebagai Kepala desa Sumberejo. Sambutan dari camat Wonoayu yang bapak Abd Kifli, dalam kata sambutannya pada intinya menceritakan tentang asal usul kata Ruwatan Sekcam Wonoayu mengatakan upacara atau acara Ruwatan desa itu sebenarnya berasal dari cerita wayang purwo yang disebut Murwakala atau purwakala, Purwa artinya pembuka dan Kala artinya bencana, cerita ini menceritakan bagaimana asal usul lahirnya raksasa yang bernama Kala,singkat cerita waktu itu Bathara Guru sedang berbucara dengan istrinya yaitu Dewi Uma terbang ke atas samudera naik Lembu Andini, Bathara Guru tidak bisa menahan nafsu kepingin jadi satu dengan Dewi Uma, namun Dewi Uma tidak mau akhirnya sperma Bathara Guru tiba di dunia dan berubah menjadi makhluk yang besar yaitu raksasa dan diberi nama Bathara Kala, Bathara Kala bertanya pada bapaknya manusia kayak apa yang bisa jadi makannya, Bathara guru menjawab yaitu manusia yang mempunyai nasib sial karena lahirnya atau manusia yang mempunyai banyak dosa. Sedangkan tujuan diadakannya acara Ruwatan desa itu bertujuan untuk mengembalikan ke keadaan sebelumnya,maksudnya keadaan sekarang yang kurang baik untuk dikembalikan ke keadaan sebelumnya yang baik, tujuan lainnya dari Ruwatan tersebut adalah membebaskan desa dari ancaman bencana yang kemungkinan akan terjadi, intinya acara Ruwatan desa ini yaitu untuk membuang bala bencana.
Sambutan Kades Sumberejo bapak Jono inti dari kata sambutannya adalah sebagai berikut ” Acara Ruwatan desa tersebut adalah merupakan acara tradisi turun temurun dari leluhur desa yang wajib untuk dijaga dan dilestarikan. Acara ini adalah media untuk menjaga semangat kebersamaan, Gotong Royong, dan juga sekaligus sebagai simbol bagi kesejahtetaan dan keselamatan desa “. Selain untuk meneguhkan tradisi dan kebudayaan para leluhur sebagai jati diri warga, kegiatan ini juga ditujukan sebagai sarana untuk meningkatkan semangat kebersamaan dan spiritualitas warga desa.
Setelah dilaksanakan beberapa kata sambutan maka acara dilanjutkan hiburan rakyat berupa wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Johan dari Jombang. Kegiatan tersebut berakhir pada pukul 04.00 dini hari dan selama pelaksanaan kegiatan Ruwatan desa Sumberejo berjalan dalam keadaan aman dan lancar.(Arfn)