Bombana | DETIKKASUS.COM – Ironis, salah seorang Guru SD 58 Dongkala Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara yang pernah mengabdi di SD setempat, rabu (6/3/19), mengaku berkeinginan pindah tugas ke Instansi lain.
Hal ini disebabkan karena perilaku pimpinannya selama di SD tersebut dirasa sudah tidak lagi mencerminkan wibawa sebagai seorang kepala sekolah.
Berawal, dari pencairan dana PIP akhir tahun 2018 silam, ia mengaku pernah diperintahkan untuk menandatangani nota belanja konsumsi senilai Rp 2.000.000 (dua juta rupiah), namun dana tersebut tidak pernah ia terima.
Penerima Dana PIP di Sekolah tersebut kata dia, tercatat sebanyak 42 Siswa masing-masing yang harus diterima sebesar Rp 450.000 (empat ratus lima puluh ribu rupiah) per siswa.
Namun para siswa cuma menerima sebesar 250 ribu saja. Karena Kepala Sekolah telah mengurangi dana PIP sebesar Rp 200.000 (dua ratus ribu rupiah) persiswa, dengan alasan, akan dipergunakan untuk biaya transportasi dan pembelian materai saat pencairan.
Menurut dia, mengurangi Dana PIP sebesar itu di anggap terlalu berlebihan, kalau tidak ada maksud lain.
“Ini kan cuma buat biaya materai dan transportasi saja kenapa harus sebesar itu, saya yakin kepala sekolah kami ini, pasti ada maksud lain,” ujarnya.
“Saya juga sempat kaget waktu disuruh tandatangan pengeluaran biaya konsumsi sebesar 2 juta oleh kepala sekolah, Saya Sebenarnya kasihan kepada siswa/siswi atas perlakuan kepala sekolah kami saat itu, tapi harus gimana lagi kita ini cuma bawahan,” ungap wanita paruh baya itu.
Untuk itu, saya langsung bersurat ke Dinas Pendidikan untuk di pindah tugaskan dari SD 58 Dongkala tersebut, pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala SDN 58 Dongkala Haerudin mengaku, untuk siswa penerima Dana PIP hanya diberikan sebesar Rp 250.000 saja per siswa dalam setahun.
Hal ini kata Haerudin, sudah menjadi kesepakatan antara wali murid dan pihak Sekolah.
Dijelaskannya, potongan Dana sebesar 200 ribu tersebut, dipergunakan untuk
biaya pembelian materai dan biaya transportasi waktu proses pencairan.
“Saya terbuka saja tidak perlu saya tutup-tutupi, memang ada potongan sekitar 200 ribu per Siswa, untuk biaya materai dan transportasi saat pencairan,”tutup Haerudin.(HK)