detikkasus.com | Bombana sulawesi tenggara_ Pasar Rakyat yang dibangun berdampingan dengan Sekolah Menengah Akhir Negeri (SMAN) 05 Bombana di Desa Tapuhaka Kec. Kabaena Timur Kab. Bombana Sultra dinilai tidak dilandasi sebuah perencanaan dan prinsip tata ruang oleh pihak sekolah. Pasalnya, Pembangunan tersebut seakan tidak melalui perencanaan dalam hal penetapan areal pendidikan dan areal lain khususnya perdagangan.
SELIM dalam hal ini selaku kepala sekolah menganggap pembangunan pasar yang hanya dibatasi tembok setinggi kurang lebih 2 Meter akan banyak memberikan dampak negatif terhadap sekolah maupun terhadap proses belajar yang akan berlangsung.
“ pembangunan pasar disamping sekolah kami nilai tidak dilandasi perencanaan dan fungsi ruang, dimana sebelumnya tidak ditetapkan mana wilayah khusus areal pendidikan dan mana areal khusus perdagangan, dan ini akan memberi banyak dampak negatif terhadap sekolah termasuk proses belajar akan berlangsung”, tuturnya kepada Detikkasus.com melalui via telpon.
Menurutnya, kehadiran bangunan pasar rakyat meski belum beroprasi sudah memberi dampak negatif terhadap sekolahnya belum lagi dampak lain seperti kebisingan dan bau limbah yang akan dihasilkan pasar.
“ soal dampak sudah kami rasakan sejak awal, belum lagi kalau udah beroprasi pasti akan sangat bising dan akan ditambah bau limbah apa itu ikan atau sayur mayur dan tentu itu mempengaruhi konsentrasi warga sekolah” ungkapnya.
Sebelumnya , pembangunan Pasar Rakyat Tapuhaka baru diketahuinya setelah dilakukan perintisan persiapan lahan.
“ awal mulanya kami tahu setelah kegiatan perintisan berlangsung, kami sempat tanya kepada orang-orang yang bekerja, disitu kami baru tahu kalo akan dibngun pasar” , jelanya
SELIM juga menambahkan, agar kiranya pemerintah bisa memberi solusi terhadap dampak yang akan timbul akibat bangunan pasar tersebut.
“kami berharap kepada pemerintah agar ada solusi terkait hal tersebut, minimal bagaimana cara meredang kebisingan yang ditimbulkan pasar serta pengolaan limbah pasar yang maksimal supaya tidak melahirkan bau yang menyengat, karna dimana-mana memang jarang dijumpai sekolah mau berdampingan dengan sekolah alasan itu tadi”, tutupnya, sabtu (16/03/2019)
Laporan:Hamka.