DETIKKASUS.COM | BOMBANA-, “tak ada rotan akarpun jadi” mungkin pepatah inilah yang tepat dalam menanggapi sikap seorang sekdes yang tidak mau kehilangan akal dalam menghadapi permasalahan di desanya.
Beranjak dari kondisi bangunan Polindes yang sangat memperihatinkan serta sebuah peristiwa yang memilukan oleh salah seoarang ibu hamil yang tidak sempat tertolong saat melahirkan, Asromi Selaku SEKDES di Desa Wumbulasa kec. Kabaena utara bekerja sama dengan bidan desa membentuk sebuah Tim guna meminta Dukungan masyarakat dalam hal rencana rehabilitasi bangunan polindes yang sudah tidak layak pakai, disamping bangunan yang sudah dimakan rayap serta sarana pendukung lain yang sudah tidak berfungsi, Juga tidak ada cost anggaran yang siap digunakan.
Olehnya itu, tidak ada lagi alasan bagi Asromi selaku perwakilan pemerintah desa untuk tidak memakai alternatif lain yakni meminta kesiapan serta dukungan masyarakat setempat. Alhasil inisiatif sekdes wumbulasa bersama Timnya mendapat respon positif dari masyarakat desa wumbulasa. Setelah melalui keputusan rapat, inisiatif Asromi mampu mengumpulkan dana sebesar Rp.15.000.000,- untuk biaya rehabilitasi gedung polindes wumbulasa.
Menurut asropi “ sebagai sekdes baru pada saat itu, saya masih bingung mau ambilkan dana dari mana, jadi saya beranggapan ini demi kepentingan masyarakat sendiri ya apa salahnya dimusyawarakan dengan masyarakat. Alhamdulillah, Dengan nilai Rp. 100.000,-/KK dikali 150 KK mampu mewujudkan harapan kami, polindespun sudah bisa difungsikan dan munkin akan diresmikan langsung oleh bupati dibulan maret 2019 mendatang”
Inisiatif Asromi selaku sekdes wumbulasa mendapat Apresiasi dari Sekretaris Dinas Kesehatan Kab. Bombana Sultra Irna Rochatiningrum, STP. Menurut Irna “ saya sangat setuju adanya kegiatan yg dilakukan oleh sekdes selaku ketua panitia rehap pulindes karna,adanya aktipnya polindes ini bisa mengurangi angka kematian ibu hamil krna dulu sebelum adanya pulindes ibu hamil harus ke daerah tedubara,kata ibu sekdis lg mudah-mudahan polindes ini sukses menekan angka kematian ibu hamil(AKI)nol dan bisa menjadi pelayanan tercepat/pailat project” ungkapnya saat ditemui wartawan media ini diruang kerjanya.
Laporan: Hamka.