Detikkasus.com | Kabupaten Pelalawan, Pembangunan unit sekolah baru (USB) gedung SMP Negeri 05 Langgam, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, diduga sebagai sarat untuk memperkaya diri oleh panitia pelaksana. Soalnya realisasi pembangunan gedung itu, walau masih beberapa bulan baru selesai, kini kondisinya mulai mengelami kerusakan.
Sumber dana pembangunan USB gedung SMP Negeri 5 Langgam, berasal dari DAK (dana alokasi khusus) APBN anggaran tahun 2017. Kegiatan pembangunan USB itu dilaksanakan pada tahun 2018 lalu yang menelan dana sebesar Rp 2,3 Miliar. Dari realisasi pembangunan gedung tersebut, ditemukan sejumlah kejanggalan. Hingga kondisi gedung itu, sudah mulai memprihatinkan.
Sebagaimana pantauan media ini dilapangan, sebagian banyak lantai dan dinding telah mengalami keretakan dan mulai hancur. Kusen kayu yang terpasang juga terindikasi tidak sesuai speksifikasinya, karena manggunakan kayu sembarangan, tidak berkelas. Sehingga sejumlah kusen jendela dan pintu, juga terlihat sudah mulai rusak.
Kemudian plaster lantai teras dan dinding juga terlihat asal-asalan dikerjakan. Sehingga sebagian plasternya sudah mulai terkelupas.
Humas SMP Negeri 5 Langgam Taufik Hidayat yang ditemui Kamis (31/1/19) disekolah itu, mengaku semua instansi pengawas pembangunan gedung itu telah mengetahui kondisi gedung tersebut. Baik dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan maupun kejaksaan sudah tahu. Sehingga persoalan itu telah selesai oleh kepala sekolah yang lama Kurnaini. Namun bagaimana penyelesaiannya, kami tidak mengetahui, ujarnya.
Mantan Plt kepala SMP Negeri 5 Langgam Kurnaini S.Pd yang dijumpai di SMP Negeri 4 Langgam saat itu, berdalih. Dikatakannya bahwa USB gedung sekolah itu telah diserah terimakan. Mulai dari pelaksanaan pembangunan fisik gedung sekolah itu hingga pelaporannya sudah selesai, sebutnya.
Pembangunan USB SMP Negeri 5 Langgam itu sudah sesui dengan rencana anggaran biaya (RAB), sesuai spek dan gambarnya. Kalau kemudian ada temuan pada realisasinya, itu namanya perbuatan manusia pasti ada yang melenceng, sebutnya lagi.
Tambahnya, atas kondisi bangunan tersebut semua instansi terkait telah turun. Mulai dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan sampai pemerintah pusat, bahkan kejaksaan pusat juga sudah turun. Diakuinya juga bahwa dari pemeriksaan gedung itu ada temuan kerugian negera. “Temuan kerugian negara telah saya kembalikan ke pemerintah pusat,” akunya.
Sayangnya saat ditanya berapa jumlah kerugian negera yang telah ia kembalikan, Kurnaini justru berdalih tidak ingat. Begitu juga saat ditanya bukti pengembalian malah dia sarankan, tanya saja langsung ke dinas di Kabupaten atau ke kantor pemerintah pusat, ucapnya. (Sona)