Propinsi Jawa Barat – Kabupaten Sukabumi detikkasus.com – Seorang wisatawan hilang saat berwisata di Curug Ciheulang yang berada di wilayah Cimungkad, Kabupaten Sukabumi, yang masuk dalam kawasan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP).
“Informasi dari keluarganya, wisatawan tersebut diketahui bernama Yusup Iskandar (40), warga Kampung Kongsi, Desa Caringin Wetan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, yang berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris di salah satu SMA,” kata Kepala Seksi PTN Wilayah IV Situgunung, Sudjoko di Sukabumi, Senin (11/9/2017), dilansir Antara.
Informasi yang dihimpun, hilangnya Yusup berawal saat ia dan 11 rekannya masuk secara ilegal ke Curug Ciheulang pada Sabtu, 9 September 2017. Sekitar pukul 16.00 WIB, rombongan berhenti di Blok Ciodengsaat untuk turun ke curug tersebut.
Namun, tujuh dari 12 wisatawan memilih tinggal di atas curug. Sementara lima lainnya, termasuk korban, turun ke sekitar Curug Ciheulang untuk berfoto-foto dan melakukan kegiatan lainnya.
Setelah itu, dua orang rekannya memilih naik duluan, sementara Yusup dan rekannya menyusul belakangan. Namun, korban meminta dua rekannya lagi untuk duluan naik dengan alasan akan membersihkan sepatu botnya dan melakukan penyapuan.
Setelah 11 rekannya kembali berkumpul di Blok Ciodengsaat, korban tidak kunjung tiba. Akhirnya pada Minggu, 10 September 2017, rombongan itu mengutus satu orang untuk meminta bantuan ke petugas di Resort Cimungkad dan melaporkan kejadian hilangnya guru Bahasa Inggris itu ke Polsek Caringin sekitar pukul 18.00 WIB.
“Saat ini sudah ada Tim SAR gabungan seperti dari Basarnas Pos Sukabumi, Pramuka Peduli, PMI, serta relawan lainnya yang siap melakukan pencarian untuk menyelamatkan korban,” katanya.
Sudjoko mengatakan 11 orang rekan Yusup sudah turun. Rencananya, tim SAR akan mulai mencari korban hari ini sekitar pukul 09.00 WIB serta mengirim logistik makanan.
Hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui keberadaan korban. Guru itu itu diperkirakan sudah tidak lagi berada di Curug Ciheulang. Ia mengkhawatirkan keselamatan Yusup karena sama sekali tidak membawa perbekalan. Bahkan, tas ransel beserta handphone dan dompetnya dititipkan ke rekannya.
“Kami berharap tidak terjadi apa-apa dan korban bisa bertahan, walaupun hanya dengan peralatan seadanya,”(SUHENDRA).