Rastra Dari Bulog Untuk warga Desa Bengkak Berbau, Berkutu Dan Warnanya Kecoklatan – Reporter Detik Kasus Jawa – Bali. Teddy, SH.

Indonesia – Propinsi Jatim – Kabupaten Banyuwangi, Detikkasus.com.
Senin, 11/09/2017.Bantuan beras untuk keluarga kurang sejahtera kembali di soal penerimanya.
Bahkan warga enggan memgambil jatah beras yang tidak layak di konsumsi tersebut.

Selain warna berasnya coklat dan kekuning-kuningan, beras tersebut ada kutunya. Kejadian ini terjadi di Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Senin ( 12/09/2017 ) siang. Tepatnya pukul 12.15. Wib.

Para penerima beras tidak mau menerima dan mengembalikan berasnya ke balai desa.
Warga meminta kepada aparat desa hendaknya jangan mau menerima beras dengan kwalitas yang sangat jelek.

Baca Juga:  Personil Polsek Kubutambahan Melaksanakan Pengamanan Kegiatan Hiburan dalam Rangka Passbukrya Kubutambahan

Warga Desa Bengkak sepakat tidak mau mengambil jatah beras tersebut.
Akibatnya puluhan sak beras masih menumpuk di aula Desa Bengkak.
Ketua RT.04 RW.05 Dusun Krajan Desa Bengkak, Herman dengan tegas menolak penerimaan sastra yang kwalitasnya sangat di bawah standar tersebut.

Padahal beras ini untuk konsumsi manusia, bukan konsumsi binatang. Seharusnya pihak Pemerintah lebih paham, jika beras ini di distribusikan, kasihan warga yang menerima. Mereka harus menggiling lagi, agar warna kecoklatannya menghilang.

Baca Juga:  Oknum Guru Bernama Na'im Di SMP Pangkalpinang Belitung Aniaya Siswa | Tonton Videonya Juga Detik Kasus.

Kasihan masyarakat yang menerima kalau beras dengan mutu seperti ini di bagikan kepada warga. Selain berasnya sudah bau, warnanya kecoklatan dan ada kutunya lagi. Beras seperti ini bukan untuk di konsumsi Manusia, tapi konsumsinya Binatang, kata Herman.

Hal serupa di keluhkan Ishak alias Robert, warga Desa Wongsorejo, dia sangat kecewa dengan mutu beras yang di kirim oleh Bulog, di peruntukan warga kurang mampu tersebut.

Ishak meminta kepada aparat Desa tidak asal menerima beras jatah tersebut. Kalau mutu berasnya jelek, ya mbok di kembalikan saja, jangan mau menerima begitu saja. Dan semestinya Pak Kades jangan diam saja, tolak saja beras dari Bulog itu.

Baca Juga:  Antisipasi Beredarnya Barang Barang Berahaya, Polsek Seririt Tingkatkan Razia Ranmor

Sayangnya Kades Bengkak, Lutfi Efendi tidak berada di tempat, pada saat media mengkonfirmasi. Akan tetapi di temui oleh Sekretaris Desa. Saat di tanya mutu beras yang di distribusi oleh Bulog, dia mengaku tidak mengerti dan mutunya memang seperti itu.

Bulog ngirimnya ya beras seperti itu, habis bagaimana lagi, jawabnya. ( TED ). PERWAKILAN JAWA-BALI ..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *