Denda Keterlambatan Di SMAN 2 Timbulkan Keresahan Warga

 

Detikkasus.com | Kabupaten Pelalawan, Denda yang diterapkan SMA Negeri 2 Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau bagi siswanya tergolong unik. Siswa yang terlambat masuk sekolah, wajib membawa 10 batu bata. Dan siswa yang alpa selama 5 hari, wajib membawa satu kursi napoleon dan 10 batu bata. Akibatnya warga kota Pangkalan Kerinci banyak mengeluhkan kehilangan batu bata.

Kepala SMA Negeri 2 Pangkalan Kerinci Drs Wartono M.Pd yang dijumpai diruang kerjanya Senin (7/1/19) mengaku, denda itu bertujuan untuk memberi efek jera. Soalnya tingkat keterlambatan masuk sekolah bagi siswa di SMAN 2 ini sangat tinggi. Sehingga setelah menerapkan aturan itu, keterlambatan masuk sekolah oleh para siswa sudah berkurang, bebernya.

Baca Juga:  Lancarkan Arus Lalu lintas Personil Unit Lantas Polsek Sawan Cegah Kemacetan di Siang hari

Wartono mengatakan, bahwa denda itu telah disetujui bersama oleh para siswa, juga telah disosialisasikan kepada para orang tua anak. Kendati disisi lain dalam mengambil keputusan untuk menerapkan denda itu tidak memenuhi qorum. Dimana jumlah orang tua siswa yang  hadir saat musyawarah tidak sampai 50%. Alasannya karena para orang tua siswa SMAN 2 Pangkalan Kerinci jarang mau hadir bila diundang rapat.

Baca Juga:  Pengaturan pagi Depan Sekolah Sebagai Rutinitas Pagi

Rencana kegunaan batu bata itu, untuk bangunan pagar sekolah SMAN 2 Pangkalan Kerinci. Kemudian diwajibkan membawa kursi bagi yang alpa selama 5 hari, juga untuk dapat menggantikan kursi-kursi yang sudah rusak, paparnya.

Wartono juga mengaku tidak benar telah terjadi kekerasan yang dilakukan oleh salah seorang guru bagi siswa yang kedapatan merokok di SMAN 2 Pangkalan Kerinci. Sejauh ini belum ada saya terima laporan tentang kekerasan yang dilakukan guru hingga keluar darah. Terlebih dengan info bahwa siswa tersebut dipaksa mengisap rokok hingga 10 batang, pungkasnya lagi.

Baca Juga:  Pekan KIM Jawa Timur IX Tahun 2017, Hari Pertama Stand Kabupaten Sampang Diserbu Pengunjung, Reporter Hernandi K Sos M.Si.

Ditegaskan Wartono, tahun 2019 ini pihak SMAN 2 Pangkalan Kerinci akan menghentikan aturan denda tersebut jika itu yang diinginkan. Tujuan denda itu dibuat sebagai tata tertib dalam meningkatkan disiplin bagi siswa, sekaligus antisipasi agar tidak alpa hingga 21 hari. Jika siswa alpa sampai 21 hari, maka yang bersangkutan tidak bisa naik kelas sesuai aturannya, jelasnya. (Sona)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *