Detikkasus.com | Propinsi Kalbar, Sintang – Satu lagi ikon kebanggaan masyarakat kabupaten sintang, yang sudah terkenal dan tidak asing lagi, yaitu wisata bukit kelam. Tapi sayang ada beberapa pasilitas dan tangga yang sudah rusak, bahkan ada tangga yang disambung menggunakan kayu bulat dengan cara memasukkan kayu kedalam lubang besi yang patah, sehingga kenyamanan dan keselamatan pengunjung saat berwisata perlu berhati-hati.
Kepala dinas pemuda olah raga dan pariwisata kabupaten sintang Hendrika. S.Sos Msi saat ditemui menjelaskan bahwa, berkaitan dengan Taman Wisata Bukit Kelam pengelolaannya merupakan sydah kewenangan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) , ” kami telah membuat perjanjian Kerja sama, jadi ranah yang kami kuasai adalah bagian bagian Kaki Bukit kelam saja, sehingga Tangga yang berada di puncak Bukit kelam tersebut sudah menjadi kewenangan BKSDA (Balai Konservasj Sumber Daya Alam) Apa yang telah dibangun oleh pemerintah daerah itulah yang sekarang yang diurus oleh pemerintah daerah seperti gedung Serbaguna,Kolam, Ruko Dan lain sebagainya yang berada di kaki Bukit Kelam, kata hendrika, saat ditemui Awak media di ruang kerjanya jum’at (4/1/19)
Hendrika Mengakui telah melihat langsung kelokasi dan mengetahui bahwa tangga tersebut mengalami kerusakan, dengan kondisi tangga yang rusak, sementara kita telah membuat Himbauan agar pengunjung atau masyarakat yang melakukan wisata tidak melakukan pendakian kepuncak Bukit Kelam sebelum ada izin dari BKSDA, Ungkap Hendrika.
Kemudian masalah tiket masuk juga kita buat laporan setiap bulan, yang langsung diterima oleh bendahara, dan tiket yang tidak habis dijual bulan sebelumnya masih bisa di pakai untuk di jual bulan berikutnya, karena kita cetak sekaligus setiap tahun, jelas Hendrika. Dan saat ditanya kenapa banyak tiket yang tidak diparaf oleh petugas, tapi bisa dipakai, langsung minta sekretaris menjelaskan.
Sementara sekretaris dispora sintang Ir Erwin Simanjuntak. M.si saat mendampingi Kadis menimpali bahwa, tiket banyak yang tidak ditanda tangani, mungkin mereka buru-buru, karena banyaknya pengunjung, sehingga lupa buat tanggal dan parafnya, dan setiap pendapatan dari retribusi langsung kita setor ke kas daerah setiap bulan, jelas Erwin.
Lebih lanjut Erwin memaparkan tentang penanganan kebersihan, dan semua fasilitas di wisata bukit kelam ditangani bersama-sama dengan BKSDA dan pemda, jadi bukan hanya kewenangan kami di dinas pariwisata saja, Jelasnya. (tim)