Fenomena Hedonisme: Terjadi pada Kalangan Mahasiswa

Dirilis : Rania Cahyaning Atpriyanti, Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang.

Kelas : 1-C Manajemen

Detikkasus.com | Pada zaman yang semakin modern dan serba instan, dan dengan perkembangan zaman akan muncul sifat hedonisme. Mahasiswa seharusnya memiliki 3 fungsi dalam perkembangan zaman yaitu tiga fungsi : agent of change, social control and iron stock. Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu merubah paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas.
Semangat membara mahasiswa untuk melakukan sebuah perubahan. Seharusnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan pengetahuannya, pendidikan, norma-norma yang berlaku, dan pola berfikirnya. Namun, kenyataan dilapangan berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa cenderung hanya mendalami ilmu-ilmu teori di perkuliahan dan sedikit sekali diantaranya yang berkontak dengan masyarakat melalui program-program pengabdian masyarakat.
Adanya fenomena dan gaya hidup hedonisme yang makin marak memberikan pengaruh kepada pola hidup dan fikir mahasiswa. Menurut etimologi, kata hedonisme diambil dari Bahasa Yunani hēdonismos dari kata hēdonē yang artinya kesenangan. Jadi jika disimpulkan arti dari hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan cara mencari kesenangan pribadi sebanyak mungkin meski menggunakan berbagai cara. Pengertian hedonisme sendiri adalah suatu pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Dengan kebiasaan mereka yang selalu ingin hidup mewah, misalnya : Berfoya-foya dan “nongkrong” di kafe, restoran cepat saji, mall dan plaza. Gaya hidup mahasiswa saat ini adalah gaya hidup kelas menengah ke atas dengan gaya hidup yang serba modern.
Globalisasi menjadi pengaruh perilaku gaya hidup modern dimana pemenuhan kebutuhan mahasiswa yang berujung ke hedonisme. Hedonisme tersebut menjadikan perubahan sosial dengan munculnya beberapa pola setiap individu untuk mendapatkan kesenangan maupun kebebasan semata dalam mencapai kepuasan. Gaya hidup hedonis tumbuh akibat gengsi di kalangan mahasiswa, mempunyai daya tarik tersendiri bagi mahasiswa, seperti ke pakaian branded, gadget yang canggih, atau dandanan yang sekedar memperbaiki feeds instagram agar kekinian. Jika perilaku hedonisme dibiarkan saja, ini akan menjadi racun bagi dunia pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
Hedonisme telah merubah banyak di antara mahasiswa tersebut dari yang akademisi menjadi apatis,menyukai hal-hal duniawi tanpa memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan perkuliahan, keapatisan mahasiwa. Peran hedonisme mahasiswa di kampus turut akan mempengaruhi kehidupan sosialnya. Seperti lahirnya korupsi berawal dari hedonisme di kampus yang mengarahkan kepada hal yang negatif.
Mahasiswa seharusnya tidak hanya melaksanakan tugas secara akademis, tetapi juga harus berperan aktif di luar itu, contohnya ikut organisasi kampus. Namun, masih banyak saja mahasiswa yang memiliki sikap apatis. Apatis sendiri merupakan sikap seseorang yang acuh terhadap lingkungan sekitarnya
Selain dari bentuk tersebut,ada beberapa kebiasaan mahasiswa yang kerab dilakukan untuk menunjukkan eksistensi dirinya misalnya dengan cara berbelanja di mall, membeli sesuatu sesuai keinginan bukan kebutuhan, mencari tempat hiburan, untuk mengisi waktu luangnya. Namun, tanpa disadari Faham hedonisme yang masuk dalam sebagian besar kehidupan mahasiswa saat ini akan membuatnya lebih apatis, individulistis dengan lingkungan sekitarnya, karena menganggap bahwa hedonisme ini merupakan faham yang dapat membebaskannya dari kesedihan, kesakitan, kebosanan dan kesengsaraan. Sehingga kebanyakan mahasiswa yang memilih untuk mengikuti hawa nafsunya untuk menutupi kesedihan ataupun kebosananya, dan lebih memilih untuk hidup dengan prinsip yang penting (i’m happy).
Mahasiswa yang menganggap bahwa kesenangan dengn cara berfoya-foya merupakan salah salah satu bentuk untuk mewujudkn ekisisteninya dan menganggap hal tersebut dapat membuat mahaiswa hedon lebih percaya diri terhadap lingkungan sekitarnya terutama lingkungan kampus. gaya atau sifat mahasiswa seperti itu akan merusak pandangan berfikirnya menjadi semakin apatis.
Salah satu faktor hedonisme ialah gengsi. Gengsi dan harga diri masih menjadi momok yang sering dijadikan alasan seseorang untuk kuliah padahal masih banyaknya orang-orang yang tak mampu untuk kuliah karena terhambat biaya yang justru memiliki potensi dan semangat untuk menuntut ilmu. Seperti yang kita lihat mahasiswa sekarang sangat gengsi memakai motor butu ke kampus, gengsi jualan di kampus yang mana bisa menambah uang jajan sehari-hari, gengsi memakai baju yang tidak bermerk, gengsi kalau makeup dan parfum tidak bermerk, serta gengsi nongki di warkop dibanding di cafe yang mahal.
Faktor kedua hedonisme ialah perbedan harga kebutuhan pokok di daerah asal (metropolitan) dengan daerah rantau. Hal ini bisa menyebabkan hedonisme, kenapa? Karena perbedaan harga yang lumayan menyebabkan mahasiswa terlena membeli barang yang diinginkan buikan barang yang di butuhkan. Ada beberapa sikap dan perilaku manusia mendekati hedonisme :
1. Menghindari masalah dan takut menghadapi kenyataan
2. Memiliki budaya konsumtif yang tinggi
3. Hanya berorientasi pada uang
4. Memiliki impian besar namun tidak pernah bergerak untuk mewujudkannya
5. Selalu menekan orang lain untuk memenuhi keinginanmu
Sikap malas dan tidak ingin bekerja keras adalah ciri-ciri dari hedonisme. Mereka cenderung mencari kenyamanan dan kebahagiaan secara instan tanpa memikirkan dampak masa depan. ikap dan perilaku sehari-hari dapat membawamu ke pengaruh hedonisme tanpa kamu sadari. Membiasakan hidup sederhana dan menyukai tantangan adalah cara untuk keluar sedikit demi sedikit dari pengaruhnya. Karena tidak ada yang kesenangan yang sempurna tanpa diiringi dengan segala kerja keras untuk meraih kesenangan itu sendiri.

Baca Juga:  DANRAMIL0816/ 13 WONOAYU Beserta Anggoyanya Laksanakan KOMSOS Dengan Warga.

Ciri-ciri orang yang hidupnya hedonisme :
1. Gaya Hidup Besar Pasak Daripada Tiang (Konsumtif)
2. Tujuan Hidupnya Adalah Mencari Uang Sebanyak-banyaknya & Berani Bertindak Kriminal
3. Individualisme & Diskriminatif
4. Tingkat Produktivitas Rendah (Pemalas)
Kalau dilihat hedonisme bersinambung dengan konsumerisme dan modernisasi. Dilihat melalui pengertiannya, Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Sedangkan modernisasi adalah transformasi total dari kehidupan tradisional atau pra modern dalam hal organisasi sosial dan teknologi ke arah yang modern. Banyak sekali dampak negatif yang timbul akibat hedonisme antara lain :
1. Manusia akan memprioritaskan kesenangan diri sendiri dibanding memikirkan orang lain, sehingga menyebabkan hilangnya rasa persaudaraa, cinta kasih dan kesetiakawanan sosial.
2. Sikap egoisme akan semakin membudaya, inilah bukti hedonisme yang menjadi impian kebanyakan anak muda.
3. Semakin berkembangnya sistem kapitalis-sekuler karena sistem inilah yang menyebabkan hedonisme berkembang secara pesat.
4. Merusak suatu sistem nilai kehidupan yang ada dalam masyarakat sekarang, mulai sistem sosial, politik, ekonomi, hukum, pendidikan sampai sistem pemerintahan.
5. Meningkatnya angka kriminalitas. Tindak kriminal yang akhir-akhir ini marak terjadi kebanyakan dilatar belakangi oleh sifat hedonisme manusia semata.
Hedonisme membuat mahasiswa lupa akan tanggungjawabnya karena apa yang dia lakukan semata-mata untuk mencari kesenangan diri. Jika hal-hal tersebut mampu menggeser budaya bangsa Indonesia maka sedikit demi sedikit Indonesia akan kehilangan jati diri yang sesungguhnya.
Komsumerisme tidak terlepas dari yang namanya modernisasi. Seseorang yang sudah termasuk didalam kategori konsumerisme ini sangat susah untuk menghindarinya, karena mereka sudah menganggap bahwa mereka harus menjadi yang pertama diantara orang lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dampak negatif dari pola kehidupan konsumtif adalah sebagai berikut:
1. Pemakaian uang yang berlebihan atau boros.
2. Pemanfaatan barang yang tidak sesuai kebutuhan yang seharusnya dibutuhkan.
3. Tindakan criminal, keinginan seseorang yang telah tergabung dalam pola hidup konsumtif akan semakin buruk, jika yang bersangkutan tidak lagi dapat memenuhi keinginnanya maka terpaksa ia harus melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri ataupun merampok.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Desa Depeha Ajak Kaum Millennial Menjadi Pelopor Keselamatan Berlalulintas

Jika sudah terlanjur konsumtif dan hedonisme, apakah kebiasaan buruk ini bisa diubah dan diperbaiki ? Selama ada kemampuan dan kemauan untuk mengendalikan diri, pasti bisa. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengubah gaya hidup konsumtif:
1. Menabung
Terlihat sepele, namun tidak semua orang bisa menyisihkan uangnya untuk ditabung, apalagi mereka yang bergaya hidup konsumtif dan hedonisme. Banyak yang belum menyadari akan pentingnya menabung. Mungkin sekedar kesadaran sudah ada, namun sulit terealisasikan.
2. Membuat Anggaran Pengeluaran (Belanja)
Tidak hanya negara yang membutuhkan anggaran belanja, tetapi mahasiswa seharus dapat mengatur setiap pengeluaran. Dengan demikian, Pembuatan anggaran belanja sekaligus bisa menentukan target pengeluaran.
3. Prioritaskan Kebutuhan bukan Keinginan
Kebutuhan tidak sama dengan keinginan dan keperluan. Jadi, kebutuhan memiliki ‘derajat’ yang lebih tinggi daripada keperluan atau hanya sekadar keinginan. Nah, untuk menghilangkan perilaku konsumtif, prioritaskanlah kebutuhan. Jika kebutuhan telah terpenuhi, maka keinginan atau keperluan bisa dipenuhi ketika ada dana sisa. Bukan kebalikannya, memenuhi keinginan lebih dulu dan mengesampingkan kebutuhan. Dengan demikian tidak ada lagi peribahasa ‘Besar Pasak daripada Tiang’
4. Mulailah Berinvestasi
Investasi merupakan salah satu cara untuk menghindari perilaku konsumtif. Investasi dapat diartikan sebagai penanaman modal dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa mendatang. Yang mana investasi sangat berguna di masa tua nanti. (***).

Baca Juga:  Bhabin Desa Rangdu Wastor Semenisasi Infrastruktur Jalan di Wilayah Desa Binaanya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *