JAWA TIMUR, PONOROGO | detikkasus.com — Menjelang akhir tahun 2018, Pemerintah Kabupan Ponorogo melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) atas serapan anggaran ditahun anggaran 2018, monev yang dipimpin oleh Bupati Ponorogo, Drs. Ipong Muchlissoni, jajaran Kepala OPD dan para awak media yang ada di wilayah Ponorogo, Sabtu (22/12/2018).
Akhir Tahun 2018, Bupati Ponorogo Adakan Munitoring Bersama Jajaran OPD dan Awak Media
https://youtu.be/_ss68v_jGws
Lokasi yang dikunjungi siang ini adalah Dusun Jurang Gandul, Desa Kadipaten, Kecamatan Babadan Ponorogo, Bupati Ipong turun langsung ke sawah untuk mencoba dan meninjau seperti apa perkembangan reformasi sistem pertanian di Kelompok Tani Tirta Abadi. Kunjungan panen raya dengan kelompok tani Tirta Abadi ini Bupati mencoba mengoperasikan alat pemanen padi combine, dan juga mesin bajak rotari.
Dalam paparannya sesusai acara tersebut Bupati Ipong menyampaikan pentingnya modernisasi mesin pertanian. “Thailand bisa sukses pertaniannya karena mereka telah melakukan modernisasi mesin sejak dahulu, mereka bisa memaksimalkan hasilnya dan juga meminimalkan biayanya, Maka dari itu kita harus juga ikut melakukan modernisasi mesin pertanian di Ponorogo ini.” ungkap Bupati Ipong.
Hal senada juga di ungkapkan Edi, anggota gabungan kelompok tani, “Mesin pembajak seperti ini (bajak rotari_red) sangat membantu kami para petani, selain pengerjaanya lebih cepat biayanya juga lebih murah. Alat ini bisa digunakan dalam kondisi tanah tidak terlalu basah, Kalau bajak yang biasa airnya harus banyak. Jika biasanya memanen padi 1 kotak bidang sawah harus 10 orang selama 2 hari, menggunakan alat combine ini dalam 1 hari bisa memanen 2 hektare atau 14 bidang kotak sawah. Jadi alat ini sangat membantu petani,” ungkapnya.
Video | Tinjau Serapan Anggaran Akhir Tahun 2018, Bupati Ponorogo Adakan Munitoring Bersama Jajaran OPD dan Awak Media
https://youtu.be/r_7FV10YtcM
Bupati juga menambahkan, “Saat ini mesin pemanen padi bantuan dari kementrian saat ini di Ponorogo sudah ada 9 ukuran besar dab 20 untuk ukuran kecil. Padahal di Ponorogo saat ini ada 1.700 kelompok tani. Kedepan kita terus berusaha menambah untuk pemerataan alat,” tambahnya.
Reporter : Deny Eko
Editor : Anang Sastro