Propinsi Jatim – Kabupaten Sidoajo – detikkasus.com – Seperti yang dikutib dalam edisi sebelumnya, Warga Perum Surya Regency Seruni dan Warga Gambir Anom Gedangan Sidoarjo, menolak adanya akses jalan perumahan baru Surya Brezze dari pengembang PT Jayaland, pertemuan kedua yang notabene berdalih sosialisasi itu diadakan di area perum Surya Regency blok B.
Dalam pertemuan tersebut, dihadiri oleh sebagian warga perum dan juga warga kampung terdampak, selain itu hadir pula kades, Pihak kecamatan dan juga pihak Pemkab Sidoarjo.
Sayangnya, camat Gedangan tidak busa hadir dan juga Kades Desa Seruni juga berhalangan hadir, ironisnya, Samson selaku pimpinan Jayaland, juga tidak hadir, padahal sesuai undangan yang ada,,Samson lah yang mengundang warga untuk pertemuan sosialisasi tersebut.
Dan pada intinya, baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua, warga menolak akses jalan yang melewati Desa Gambir Anom, semua warga, Kades dan perangkat serempak menolak dan mempersilahkan akses jalan surya brezze untuk lewat Desa Karangbong,,Pj Arif, Perangkat termasuk BPD sepakat dan mempersilahkan PT Jayaland memakai akses jalan melewati Desa Karangbong.
Yang menjadikan pertanyaan saat ini soal pengurukan, pasalnya, urukan tersebut jauh lebih tinggi dibanding perum lama, warga takut jika hujan nantinya akan timbul banjir, karena bosem yang ada sekarang saja, debit airnya sudah tinggi, dikwatirkan bosem tidak bisa menampung dan air meluber ke warga, terang salah satu warga Surya Regency Blok D.
Ditempat yang berbeda, tim wartawan mencoba tandang kekantor PT Jayaland yang ada di Gedangan, tapi tim tidak bertemu dengan Samson selaku pucuk pimpinan Jayaland, tim bertemu dengan Dwi, wakil dari Samson,
Ketika tim wartawan mengklarifikasi soal pengurukan Surya Brezze yang berlokasi di Desa Karangbong, Dwi tidak bisa menjawab dan mencoba menelpon Samson, tapi tidak diangkat.
Lantas Dwi bilang ke wartawan, bahwa pengurukan itu tidak ada kaitannya dengan PT Jayaland, tim disarankan langsung ke lapangan untuk konfirmasi ke pihak yang menguruk….lucu yah…guman wartawan.
Lain Jayaland, lain pula dengan kantor Desa Seruni, Kades persis kayak Presiden, sulit dihubungi, semua perangkat terkesan menutupi keberadaan Kades, lha jelas Kades ada di ruang BPD,,eehh perangkat malah bilang kalau Kades tidak ada,,tim dikasih tahu salah satu perangkat yang namanya tidak mau disebutkan jika Kades ada diruangan.
lucunya lagi,,ada perangkat setengah tua yang nyletuk ” ADA WARTAWAN KESINI, PALING DAPAT OMONGAN DARI WARGA”
Lha trus kalau gak dari warga, narasumbernya dari mana lho pak tua,,,uda,, saya gak perlu sama anda, saya perlu sama Kades, kemudian wartawan menemui penerima tamu perempuan yang ada didepan dan meminta nomor telpon Kades.
Yang menjadi pertanyaan, apa benar Kades tidak ada disaat wartawan kesana, lantas kenapa pula pihak Jayaland bungkam soal tingginya pengurukan, semua terkesan ditutup tutupi. bersambung. (sltn).