Terkait Insiden Runtuhnya Tambang Batu Kapur, Ketua YPAAI Angkat Bicara.

Rabu, 19 Desember 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Detikkasus.com | Indonesia – Provinsi Jatim – Kabupaten Tuban, 2018.

Terkait insiden runtuhnya tambang batu kapur di Desa Pucangan Kecamatan Palang Kabupaten Tuban (18/12) Selasa kemarin, ketua Yayasan Pecinta Alam Acarina Indonesia (YPAAI) M. Ali Baharudin angkat bicara.

Kepada detikkasus.com M. Ali Baharudin via ponsel mengatakan, “Runtuhnya tambang secara sederhana itu karena pola pelaksanaan eksploitasinya yang salah, Kalau benar pasti tidak akan runtuh secara demikian. “Ujarnya.

Baca Juga:  Warga Nganjuk mengundurkan diri sebagai Peserta PKH "Pasalnya Punya Mobil Avanza.

Ketua YPAAI ini juga menambahkan, “Runtuhnya tambang disebabkan Masyarakat belum memahami tata cara penambangan yang aman dan baik dan terkesan asal menambang, ini sangat bahaya!, sehingga keselamatan penambang masih menjadi hal yang dikesampingkan. Hal Ini yang membuat kita prihatin. ,”Tandasnya.

“Selain kawasan KARS kita yang rusak dan tidak mungkin di reklamasi karena polanya yang salah, saya menduga ini ilegal!, karena kalau legal tidak mungkin kegiatan eksploitasinya seperti itu. “Papar Ketua YPAAI ini.

Baca Juga:  Bantuan Logistik Bagi Korban Gempa Lombok Terus Didistribusikan Di Hari Kemerdekaan

Dijelaskan lebih lanjut, legalitas penambangan pasti akan diatur dengan baik polannya di dalam UPL – UKL atau amdal. Perlunya pembinaan oleh pihak berwenang terkait kegiatan tambang, karena banyak kita temui di Kabupaten Tuban tambang-tambang legal baik galian C, Pasir Kuarsa, tanah liat yang perlu dilakukan evaluasi sesuai atau tidak pola eksploitasinnya.

Masih M. Ali Baharudin berharap, “masyarakat yang melakukan kegiatan eksplotasi tambang rakyat perlu di data dan dilakukan pembinaan oleh Pemkab Tuban. Sehingga masyarakat paham bagaimana resiko bencana dan kerusakan alam akibat pertambangan, safety-nya dan pola eksploitasi yang baik, “harapnya.

Baca Juga:  Menyambut Tahun Baru Islam, Persatuan Orang Melayu Kapuas Hulu Melaksanakan Pentas Seni Budaya Melayu

“Pemkab harus pertegas aturan terkait klasifikasi tambang rakyat lewat Perda, jangan semua tambang ‘ngakunya’ tambang rakyat, padahal ekploitasinnya besar sekali dan menggunakan mesin/alat berat, “pungkas Ketua YPAAI.

(Mam)

Berita Terkait

SAPA “Fauzan Adami”, Menyampaikan Keprihatinannya Terhadap Fenomena Keterlibatan Oknum PNS.
Dugaan Sistem Management Rumah Sakit Umum PT Cut Mutia Medica Nusantara Regional 1 Langsa.
Hasil Pekerjaan Proyek Pengaspalan Peningkatan Jalan Damai Gampong Baroe
Dit-Samapta Polda Aceh, Kembali Bagi Sembako Dalam Kegiatan “Jum’at Berkah”
Waka Polda Aceh, Hadiri Peringatan Maulid Raya Dan Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh
Menag Sindir Rektor Doyan Dinas Ke Luar Kota Jadi Pendengar Dan Tidur : YARA Langsa Periksa SPPD Rektor IAIN Langsa
Sat-Gas-Sus Pencegahan Korupsi Polri Gencarkan Sosialisasi Antikorupsi Di Daerah-Daerah
POLU Melalui Membuka Klinik Terbesar Korea Selatan, Oracle Dermatology Korea Di Indonesia
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 17 November 2024 - 00:39 WIB

SAPA “Fauzan Adami”, Menyampaikan Keprihatinannya Terhadap Fenomena Keterlibatan Oknum PNS.

Minggu, 17 November 2024 - 00:38 WIB

Dugaan Sistem Management Rumah Sakit Umum PT Cut Mutia Medica Nusantara Regional 1 Langsa.

Minggu, 17 November 2024 - 00:37 WIB

Hasil Pekerjaan Proyek Pengaspalan Peningkatan Jalan Damai Gampong Baroe

Minggu, 17 November 2024 - 00:36 WIB

Dit-Samapta Polda Aceh, Kembali Bagi Sembako Dalam Kegiatan “Jum’at Berkah”

Minggu, 17 November 2024 - 00:35 WIB

Waka Polda Aceh, Hadiri Peringatan Maulid Raya Dan Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh

Berita Terbaru