Riau | detikkasus.com, Setelah diberitakan bertubi-tubi oleh media sosial www.detikkasus.com dan www.beritapolisi.id, kini terlihat oknum tertentu kerepotan dan kasak kusuk.
Selama ini diduga ada indikasi didiamkan saja. Lalu apa motifnya ?
Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diurus warga Indragiri Hulu (Inhu) secara pribadi yang prosedurnya melalui Kades, Camat dan Dinas Sosial Inhu kini mulai menemui titik terang.
Demikian dikatakan B. Salim, Kepala Devisi Pembangunan LSM Gerakan Pemuda Anti Korupsi (GPAK).
Untuk tiga Kecamatan di Inhu tahun 2018 saja katanya, yakni Rengat hampir 400 an, Rengat Barat hampir 700 an dan Kuala Cenaku hampir 600 an.
Untuk Inhu lebih dari 10 ribuan. Dan semua itu harus segera diserahkan ke warga pemiliknya.
Terus imbuhnya, kartu KIS itu dikeluarkan oleh BPJS atas rekomendasi Dinas Sosial Inhu khusus buat warga yang tidak mampu.
“Biaya KIS tersebut didanai oleh APBD Inhu dan sharing APBD Riau untuk disetor ke BPJS di Inhu,” paparnya.
Di lain tempat, kami terus menelusuri berbagai Kecamatan di Inhu, diantaranya di Kecamatan Sungai Lala.
Sekcam Sungai Lala, Raja Hasnizar alias Astri Evo memaparkan bahwa pihaknya baru beberapa hari ini menerima KIS dari Dinas Sosial Inhu.
Yang menyerahkan adalah Mistuti Dewi yang juga rekannya sesama alumni SMA Negeri 1 Rengat.
Katanya, jumlah kartu KIS untuk Kecamatan Sungai Lala berjumlah 500 lebih.
“Kami menunggu petunjuk dari bapak Bupati Inhu, H. Yopi Arianto,SE untuk penyerahan kepada warga pemiliknya.
Sementara itu Kasi PMD kantor Camat Rengat, pak Muji saat diminta tanggapannya tentang polemik kartu KIS yang dikatakan Camat Rengat, Dudi belum menerimanya terbantahkan.
“Rencananya akan kami serahkan kepada pemiliknya setelah perhelatan MTQ Tingkat Provinsi Riau selesai, Karna sekarang kami disibukan masalah banjir dan MTQ. Kartu KIS sudah kami terima sebulan yang lalu,”jelasnya. (Harmaein)