Oleh : Arifudin
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Jurusan Ppkn semester akhir.
Detikkasus.com | Reuni 212; Merupakan salah_satu kegiatan yang tak perlu dikhawatir_kan. Sebab, kegiatan Reuni 212 menjadi ajang kita ber_silaturahmi antara umat Islam.
Jafar Hafsah selaku Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD) mengatakan (2018). “Reuni 212 itu adalah refleksi kebersamaan dan keinginan, termasuk ukhuwah umat. Meningkatkan tali silaturahmi,” www.beritasatu.com
Dalam al-qur’an Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ الْوَاحِدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum Muslimin dalam saling mengasihi, saling menyayangi, dan saling menolong di antara mereka seperti perumpamaan satu tubuh. Tatkala salah satu anggota tubuh merasakan sakit, maka anggota tubuh yang lainnya akan merasakan pula dengan demam dan tidak bisa tidur”.
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seperti satu bangunan, sebagiannya menguatkan yang lainnya.”
Penulis berpandangan ter-Nyata urgensi Persatuan Islam termasuk dari maqoshid syar’iyyah (tujuan syari’at) yang paling penting yang terkandung dalam agama ini. Al Qur`an dan Rasulullah senantiasa menyerukannya.
Persatuan dalam masalah aqidah, ibadah, dan akhlak, semuanya diperhatikan dan diserukan oleh Islam. Diharapkan akan terbentuk persatuan di atas petunjuk dan kebenaran. Bukan persatuan semu, yang tidak ada kenyataan, karena tidak ada faidahnya.
Oleh karena itu bahwa Reuni 212 bermaknakan persatuan, kesejatian Islam itu justru pada kasih sayang. Sehingga di 212 kita wujudkan.
Ter-Nyata setiap warga negara Indonesia mempunyai hak asasi untuk menyampaikan pendapat dan berkumpul sebagaimana diatur UUD 1945. Apalagi, lanjutnya, reuni 212 berlangsung dengan tertib seperti yang kita saksikan secara live sekarang.
Kehadiran Reuni 212; memiliki sejumlah harapan. Misal_Nya berkaitan dengan persoalan kebangsaan dan kesejahteraan rakyat. Supaya ekonomi umat berkembang. Bisa melaksanakan syariat dengan baik di tengah keber_agaman,”.
Ternyata di berbagai “aspirasi” yang disampaikan oleh peserta reuni 212 sepatut-Nya diperhatikan oleh pemerintah. “Karena ini merupakan “ekspresi” dan keinginan “rakyat”. Aspirasi dari umat yang menginginkan kehidupan yang lebih baik, keadilan dan diciptakan_lah, hukum ditegakkan,”.
Penulis ingin menegaskan, bahwa “kepentingan” agama jangan dicampuraduk_kan dengan politik praktis. “Tidak boleh ada anggapan yang yang ber_lebih_lebihan.
Ter_Nyata muslim Indonesia merupakan muslim yang damai. Selain itu, muslim Indonesia adalah muslim yang mempersatukan kebersamaan semua elemen bangsa. “Muslim islam adalah muslim yang damai. Reuni 212 yang dihadiri oleh berbagai agama, suku, ras et al. Kerena memang Islam di Indonesia mempersatukan dan yang akan menjaga perdamaian dan kebersamaan itu semua.
Walahu’alam bi’showab