Detikkasus.com | PANIPAHAN, ROHIL SENIN 26 NOV 2018 -, Tingginya harga gas ukuran 3 kg membuat masyarakat menjerit dan resah. Bagaimana tidak, dulu nya harga gas yang dijual oleh pengecer (kedai) hanya mencapai harga Rp. 27.000 sampai dengan Rp. 30.000. Namun ada perbedaan di belakangan bagi pengecer.
Sebagai mana yang masarakat rasakan dengan sekarang. Dalam bulan oktober dan november saja harga gas di panipahan sudah meroket tinggi dengan harga mencapai Rp. 40.000 sampai dengan Rp. 42.000.
Padahal, setelah dikonfirmasi ke salah satu masyarakat, harga gas yang jual oleh pangkalan (penampung/pengusaha) hanya mencapai Rp. 25.000. Ujar masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya.
Lebih lanjut warga menyebut kan, Karena dia pernah langsung membelinya di pangkalan.
Salah satu Ketua Karang Taruna Kecamatan Pasir Limau Kapas, Saddam Husin angkat bicara.
Sedih dan miris sekali mendengarnya. Kasian masyarakat kita sebagian mata pencahariannya adalah nelayan, tani dan buruh, kok harga gas di pasar sampai segitu mahalnya. Ujar shadam ke awak medi senin (26/11/2019 mengingat kondisi pendapat masarakat, dan penghasilan masyarakat kita dalam sehari Sambung sadam.
Lebih lanjut sebut Shadam
Saya secara pribadi dan juga selaku ketua pemuda karang taruna kecamatan palika, tidak bisa serta merta menyalahkan pemerintah dan/atau stakeholder di kecamatan Pasir Limau Kapas, apalagi sampai menyalahkan para pengecer atau kedai-kedai yang menjual gas sampai seharga segitu (40.000-42.000) ungkap saddam.
Namun, sebagai organisasi sosial resmi dan berbadan hukum, kami punya tanggung jawab moral dan sosial. Untuk itu, saya menyarankan kepada seluruh stakeholder dan pemangku kepentingan baik itu dari unsur kecamatan, polsek, posramil, penghulu dan para pengusaha gas (pangkalan) serta para pengecer, tokoh masyarakat, LSM, Ormas dan juga insan pers, dan seluruh yang berkepentingan dan punya tanggung jawab sosial, mari sama-sama kita duduk, cari solusi yang komprehensif dan substantif sehingga dapat menemukan jalan keluar yang kongkrit dan nyata sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya dengan riang dan gembira.
Oleh sebab itu camat pasir limau kapas tolong undang mereka yang saya sebutkan diatas dan fasilitasi tempatnya.
Tapi jangan pulo yang di undang uwang-uwang itu ajo, dengan logat bahasa melayu panipahan
Oleh kare itu, janganlah diantara kita para pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan tinggal diam saja melihat carut marut polemik harga gas yang menimpa masyarakat kita saat ini.
Shadam menyampai kan lebih lanjut,Bagi saya ini adalah bencana manakala pemimpin tidak bisa hadir bersama masyarakat untuk membela hak-hak masyarakatnya itu sendiri.
Juga Tegas saddam husin.
Saya juga berharap kepada masyarakat untuk bersabar, semoga ada jalan keluar secepat nya.
kami dari karang taruna kecamatan pasir limau kapas, secara tegas menyatakan tetap berpihak kepada masyarakat yang ditindas hak-hak dan kebutuhan dasarnya dan selalu memberikan masukan dan saran serta pengawasan kepada pemerintah kecamatan dan desa agar jangan pernah spelekan masyarakat kecil, karena kita semua sama. Dari kecil dulu baru kita menjadi besar. Tutup saddam.
Secara terpisah pada beberapa waktu lalu awak media sudah langsung kompermasi camat pasir limau kapas,agar memanggil pemilik pangkalan yang ada di wilayah palika,agar para pemilik pangkalan jangan menjual gas yang 3 kg ke pelanggan pengecer nya.
Jika hal yang seperti ini bersanjut jelas ini sudah meresah kan warga.
Ada pun harga gas setelah sampai ke pengecer,dan pengecer menjual ke tangan masarakat harga gas yang bersubsidi 3 kg tersebut berpreasi mulai RP 40.000,42.000,45.000 dan jelas ini sudah melanggar aturan yang di tentukan oleh pemerintah.
Dan ironis nya beberapa warga mendatangi pangkalan untuk membeli gas tabung 3 kg,dan gas yang 3 kg sudah habis terjual kepada pelanggan nya masing masing oleh pemikik pangkalan. **[M.manurung]