Pernyataan Yasa Ghulo Kepada Sejumlah Media Bahwa Kedatangan Oknum Anggota DPRD Kab.Nias Ke Kantornya Adalah Untuk Mencetak Balihonya

Detikkasus.com | Gunungsitoli –  23/11/2018 – Berdasarkan Postingan Akun Facebook Yasa Ghulo pada tanggal 04 November 2018 sekitar pukul 20.00 wib yang mengatakan ” Edisi malam, ngobrol dengan Anggota DPRD Kabupate Nias abangda Yaredi Gulo SE dan Kacabdis Gunungsitoli Provsu Ghafardin Gatimbowo di kantor redaksi Media online Katanias.com “., saat di wawancarai pada rabu,21 November 2018 sekitar pukul 13.25 wib siang ,beliau ngak mau di wawancarai atau mengelak dan langsung pergi meninggalkan wartawan dengan membawa nasi bungkusnya meninggalkan gedung DPRD Kabupaten Nias.

Saat ditanyakan apakah benar foto bapak ini didalam postingan Yasa Ghulo ? ditanya wartawan Detik.com Deltarius Zebua, jawabnya ” Kenapa dipaksa Saya !!! “, Yaredi Gole menjawab dengan nada keras terkesan marah saat di sambangi beberapa wartawan untuk mengkonfirmasi kebenaran fotonya yang ada di postingan Yasa Gulo yang sedang hangat di perbincangkan saat ini.
Diduga Postingan Akun Facebook Yasa Ghulo tersebut mengandung pematangan perencanaan penangkapan jurnalis Moltoday.com Yasan Yonatan Gea pada pukul 22.30 wib di Café Carlin Square Pelabuhan Lama Gunungsitoli Kota Gunungsitoli pada tanggal 04 November 2018 kemarin. Dimana terlihat dalam postingan tercatut nama oknum anggota DPRD Kabupaten Nias dan Kacabdis Gunungsitoli Provsu yang disertai dengan foto.

Baca Juga:  Peringati HUT KESAD Ke-74, Denkesyah 05.04.01 Madiun Gelar Donor Darah

Ketika diambil tanggapan salah seorang anggota DPRD Kabupaten Nias yang sudah senior di DPRD Kabupaten Nias Ronal Zai oleh salah satu media melalui messenger mengatakan “ Jika pihak jurnalis ingin mewawancarai saya sebagai anggota DPRD terkait Tupoksi saya, maka saya wajib untuk member tanggapan. tulisnya singkat.
Sekretaris Lembaga Swadaya Masyarakat Nias Corruption Watch (LSM NCW) Samabudi Zendrato kepada sejumlah media mengatakan Sebagai wakil rakyat itu melayani,memberikan klarifikasi dan menjelaskan apa yang dipertanyakan atau apa yang dikonfirmasikan kepadanya, biar situasi agak kondusif dan tidak terkesan bahwa Oknum anggota DPRD itu arogan atau tidak peduli dengan mitranya, apalagi beliau salah seorang public, ungkap samabudi.
Lanjut samabudi, beliau (YG) memang kurang memahami apa arti dari wawancara itu,apalagi beliau ngak berteman dengan LSM dan Wartawan. Herannya kita sangat terkesan dengan pernyataan Yasa Ghulo ketika diwawancarai oleh jurnalis yang mengatakan bahwa YG datang kekantornya untuk mencetak balihonya, tandas samabudi merasa heran.
Sesuai pemberitaan Detikkasus.com yang berjudul“ Postingan Akun Facebook Yasa Ghulo Diduga Membuat Yaredi Gulo Mengelak” Postingan akun Facebook Yasa Ghulo tanggal 04, November 2018 pukul 20:00 wib berstatus ” Edisi malam, ngobrol dengan Anggota DPRD Kabupate Nias abangda Yaredi Gulo SE dan Kacabdis Gunungsitoli Provsu Ghafardin Gatimbowo di kantor redaksi Media online Katanias.com “, Membuat Oknum Anggota DPRD tersebut engan dan mengelak saat diwawancarai Rabu 21/11/2018.
Hal ini terjadi saat Yaredi Gulo diwawancarai beberapa Wartawan dikantor DPRD Kabupaten Nias di Jalan Pelud Binaka Kecamatan Gunungsitoli Selatan.” Izin pak konfirmasi “ Dalam Postingan Yasa Ghulo pada minggu, 04 November 2018 sekitar pukul 20.00 wib disana terlihat foto bapak pada postingan Yasa Gulo tersebut, apakah bapak berada disana saat itu..? Jawabnya,” kenapa dipaksa saya,,!!!. Kata Yaredi Gulo Dengan Nada keras diduga terkesan Arogan itu, sambil berjalan meninggalkan wartawan.
Hal ini berbanding terbalik dengan pernyataan Brian Mei Laoli Teman sejawat DPRD Kabupaten Nias mengatakan,” mengenai meminta jawaban atau klarifikasi atas kebenaran mengenai status itu, saya pikir itu hak dari pada dia namun kalau pun dia tidak menjawab atau mengklarifikasi maka dia harus siap-siap untuk dibuli, saya pikir itu konsekwensinya, Papar Brian
Diwaktu yang sama dan jam yang berbeda Arman Abbas Zai Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) Kabupaten Nias saat di konfirmasi mengatakan,” saya pikir mengenai jawaban atau tidak mau di konfirmasi itu hak dari pada Anggota oknum DPRD itu sendiri karena mereka juga mempunyai sudut pandang pada politik yg berbeda jadi saya tidak bisa mengintervensi sesama Anggota DPRD kecuali Sudah masuk dalam rananya Badan Kehormatan Dewan (BKD) yakni melalui surat maka saya baru bisa menyikapi, tuturnya Ketua Badan kehormatan yang juga dari politisi PKS itu.
Kemudian tambahnya,” kami dilembaga DPRD ini, kita buat yang terbaik buat Media dan LSM jika ada Anggota DPRD yang tidak mau diwawancarai jangan jadi Anggota DPRD, cetus amran mengakhiri, sambil seloro.
(Dzb)

Baca Juga:  Trek Trekan Anak Muda di Bubarkan Pawas Polsek Seririt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *