Detikkasus.com | Provinsi Jabar-Kabupaten Majalengka – Sekitar seribu massa yang menamakan dirinya dengan Perkumpulan Putra Sumberjaya (PPS) mendatangi dan melakukan unjuk rasa didepan pintu masuk PT Kaldu Sari Nabati Indonesia (KSNI) yang berada di Desa Banjaran, Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat (Jabar), Selasa (13/11/2018) sekira pukul 08 00 Wib.
Adapun maksud tujuan unjuk rasa massa PPS tersebut ialah langkah terakhir mereka, dikarenakan permintaannya untuk penambahan kuota pembelian limbah pabrik PT KSNI belum juga disepakati oleh pihak perusahaan.
Setelah pihak perusahaan mempersilahkan masuk kepada perwakilan massa PPS untuk melakukan mediasi, akhirnya massa membubarkan diri sekitar pukul 12.00 Wib.
Kepada awak media Mumu Munawar selaku ketua PPS dengan didampingi pengurus menjelaskan.“Sebelumnya kami jelaskan dulu, kami adalah sekelompok massa yang menamakan diri Perkumpulan Putra Sumberjaya (PPS) terhimpun dari 15 desa yang berada diwilayah Kecamatan Sumberjaya dan keberadaan kami resmi dan terdaftar dengan Akta Notaris : Nomor 12- Tgl 12 April 2018 dan SK MENKUMHAM RI No. AHU – 0005239.AH.01.07.Tahun 2018,” ujarnya.
Menurut Mumu Ini adalah langkah terakhir dari pihak PPS dengan sangat terpaksa melakukan unjuk rasa.”Dikarenakan sebelumnya tertanggal 04 Januari 2018 kami sudah menghadap kepada pihak PT Kaldu Sari Nabati Indonesia (KSNI) yang berada di Desa Banjaran, Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka, namun sampai sekarang permintaan kami tidak dikabulkan oleh pihak perusahaan,” paparnya.
Ditambahkan Mumu permintaan kami adalah meminta kepada pihak perusahaan untuk memberikan penambahan kuota penjualan limbah, ini berarti memang selama ini kami memang sudah mendapatkan jatah limbah dari pihak KSNI tapi cuma satu hari yaitu hari Senin sedangkan yang enam harinya kami tidak tahu keluarnya.”Padahal kami beli limbah dengan harga umum dan untuk penerimanyapun sudah jelas, yaitu perusahaan pakan ternak berbentuk PT, namun kami heran kenapa pihak perusahaan tidak mau menerima permintaan kami,” tukasnya.
“Lagi pula kami melaksanakan kegiatan ini manfaatnya bukan hanya untuk kepentingan pribadi saja karena sudah sepakat untuk kepentingan umum yang sifatnya sosial, seperti untuk bantuan ke anak yatim dan kegiatan lainnya,” tambah Mumu.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Yudi Hartono Makbul menjelaskan,
“Hasil dari mediasi tadi dengan pihak perusahaan kami masih menunggu hasilnya selama satu minggu dari sekarang. Mudah-mudahan pihak perusahaan terketuk hatinya dan mau menyetujui permintaan kami. Untuk langkah selanjutnya kami tidak menutup diri kalau ada masukan dari pihak karyawan yang ingin dibantu hak-haknya yang kurang maksimal, kami siap bantu,” jelasnya.
Laporan: Yudi Hidayat (Tim 9)