Jembatan Penghubung Desa Sungai Buluh Memprihatinkan

 


Detikkasus.com | Propinsi Kalbar, Sintang – Warga Desa Sungai Buluh Kecamatan Tempunak sangat mengeluh dengan kondisi jembatan penghubung antardesa yang terletak ditengah kampung sudah rusak parah. Padahal, jembatan ini adalah satu-satunya akses bagi masyarakat yang keluar masuk wilayah tersebut. Bahkan untuk sekedar lewat menggunakan roda 2 warga yang melintas pun harus turun mendorong motor, karena kawatir jatuh ke dalam sungai. Hal tersebut diungkapkan tokoh masyarakat Desa Sungai Buluh bapak AS.Don pada media detikkasus.com kamis, (11/10/2018).

Baca Juga:  Berita Polisi | Pisah Sambut Kapolsek Kelam Permai, Ini Yang Di Sampaikan Iptu Hariyanto.

Tak hanya itu, warga yang mayoritas petani di daerah ini, harus lebih ekstra hati-hati apabila melewati jembatan yang kondisinya sudah sangat rusak parah tersebut, dan kondisinya juga miring, karna hampir roboh.

Menurut pak AS. Don bahwa kondisi ini sudah lama sekali, padahal jembatan ini adalah satu-satunya akses penghubung ke desa gurung mali, kami berharap pihak pemerintah kabupaten sintang cepat menangani dan membangun jembatan yang lebih bagus, dan kalau mengharapkan dari dana ADD atau DD tidak mungkin, karna keperluan pembangunan Desa untuk yang lainnya banyak, papar AS. Don

Baca Juga:  Polsek Sukasada Laksanakan Patroli Malam hari, Upaya Cegah Terjadinya Aksi Kriminal

Tokoh adat Desa Sungai Buluh bapak Zakaria Ibu menjelaskan hingga saat ini, jembatan tersebut belum ada perbaikan, meskipun sudah sering diajukan agar dilakukan perbaikan. Jika musim banjir sangat membahayakan karena ketinggian air hingga menenggelamkan jembatan.

Baca Juga:  Patroli dengan Menyasar Seputaran Panji Untuk Cegah Tangkal Terjadinya Kriminalitas Malam hari

“Jika terus dibiarkan, akan sangat membahayakan, dan keselamatan pengguna yang melewatinya, dan Kerusakan jembatan ini sudah lama terjadi,” Akibat rusaknya jembatan ini membuat akses lalu lintas di jalur ini terganggu, terlebih di daerah ini merupakan sentra ekonomi terutama hasil perkebunan karet. Jelasnya. (tns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *