Detikkasus.com | Aceh Singkil 12 Oktober 2018, Penggunaan Dana Desa tahun anggaran 2018 Dikampung Mukti Lincir, Kecamatan Kota Baharu Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh, Disinyalir ada permainan terselubung Sehingga dapat merugikan uang Negara, Tapi mampu memperkaya pribadi atau kelompok tertentu. Pasalnya Kepala Kampung Mukti Lincir sudah bisa beli mobil roda empat, bahkan kehidupannya sekarang jauh lebih mapan ketimbang 2017 tahun yang lalu. Ujar nara sumber kepada awak media Detikkasus.com
Sebagai warga negara yang baik kita tidak iri terhadap SEPTUWANTO Kepala kampung mukti lincir, Atas risijiki yang dia proleh sehingga dia bisa beli mobil roda empat, Bahkan sekarang kelihatan kehidupannya saat ini terbilang mewah, Semenjak anggaran Dana Desa masuk di tahun 2018, Namun kita perlu mencari tau dari mana sumbernya, Sehingga secepat itu perubahan deraktis terjadi padanya, Ternyata setelah diselidiki ada unsur yang sangat mencurigakan. Ujar nara sumber kepada awak media Detikkasus.com
Permainan curang yang dialakukan: “Alat berat dari PT. Bumi Daya Abadi yang dipergunakan untuk keperluan Kampung Mukti Lincir, Digratiskan oleh prusaha’an perkebunan kelapa sawit tersebut, Tapi untuk Adminitrasi dalam pengeluaran proyek Dana Desa itu di anggarkan oleh SEPTUWANTO Kepala kampung mukti lincir. Sudah pernah dicoba untuk melakukan investigasi ke PT Bumi Daya Abadi, Hingga sampai ke SEPTUWANTO Tetapi keadaan tidak bersahabat malah timbul, Karena berpangkas cepak berotot kekar datang menghampir hingga buyar situasi investigasi saat itu. Kemungkinan besar sicepak yang berotot kekar itu adalah PIONT atau SURUHAN oleh kepala kampung. Ujar nara sumber kepada awak media Detikkasus.com
Berdasarkan informasi yang di sampaikan oleh Nara sumber, Sehingga awak media mengkonfirmasi SEPTUWANTO Kepala kampung mukti lincir, Sekitar jam 20:08 wib pada hari rabu, tanggal 10 Oktober 2018 Melalui WhatsAAp, Namun beliau tidak membalasnya hingga berita ini terbitkan.
YUNUS LAIA Aktivis mengatakan: “Waah Aneh Bin Ajaib SEPTUWANTO Kepala Kampung Mukti Lincir Tertutup Informasi, Masasiih pemegang amanah sebagai kepala kampung tidak memahami UU no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Serta UU no: 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Apa mungkin SEPTUWANTO Pura-pura bego demi untuk mencapai tujuannya”. Kalau seperti watak SEPTUWANTO dimiliki semua kepala kampung, Tidak mau membalas konfirmasi dari awak media, Pastinya lambat bangat pembangunan Daerah hingga ke tingkat Provinsi.
Kalau SEPTUWANTO Kepala Kampung Mukti Lincir, Tidak merasa untuk memper kaya diri dari Swakelola anggaran Dana Desa, Seharusnya berbuatlah seperti kesatria ketika wartawan mengkonfirmasi. “Akibat ketertutupan informasi yang dilakukan Septuwanto, Hingga apalagi disa’at berambut cepak serta berotot kekar datang menghampiri, Sehingga sa’at investigasi buyar seperti yang di sampaikan nara sumber, Hal seperti itu bahkan mengundang malah bertambah unsur kecurigaan, Bahkan bisa menguat hingga 75 % Dana Desa tersebut adalah untuk memperkaya diri atau kelompoknya. Ujar YUNUS LAIA
ADI SUBAGIO S,Ag mengatakan: “Dana Desa gunanya untuk membangun Desa, Bukan untuk kepentingan memperkaya kelompok atau pribadi”. Kalau ada warga tidak bisa investigasi terhalang karena datang yang berambut cepak serta berotot kekar, Bahkan tidak mau membalas Konfirmasi dari awak media. Sepertinya hal ini sudah sangat memperihatinkan, Sudah selayak AKBP ARDIANTO ARGAMUDA Kapolres Aceh Singkil beserta TIM dari Inspektorat untuk menelusuri Ketertutupan informasi dari Septuwanto Kepala Kampung Mukti Lincir.
Lambatnya pembangunan Daerah adalah bagian dari kurangnya perhatian, atau Pantauan dari Pemerintah Daerah, Atas penggunaan dana yang masuk ke Daerah, Pemerintah Pusat sudah mengucurkan dana yang sangat besar nilai rupiahnya ketingkat Daerah, Dengan berbagai model buah yang disalurkan. Kalau kita yang di Daerah terpencil bahkan di Daerah Perkotaan tidak bisa memaxsimalkan agar Buah itu tepat sasaran, Maka sampai kapanpun Daerah kita tidak akan pernah maju. Atau tidak akan mampu bersaing sehat dengan Daerah lainnya, Bahkan seluruh daerah yang ada di NKRI. Ujar Adi Subagio kepada awak media Detikkasus.com ( J. Sianipar )