Detikkasus.com | Jombang – Jawa Timur-, Kapolda Jatim Irjen Pol Irjen Pol Luki Hermawan melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (7/10/2018).
Pantauan di lokasi, jendral polisi itu tiba di Ponpes Tebuireng, sekitar pukul 11.00 WIB. Setibanya di Ponpes, Kapolda Jatim langsung ditemui Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Solah di dalem Kasepuhan.
Selanjutnya, Kapolda yang juga didampingi Kapolres Jombang, AKBP Fadli Widiyanto, kemudian melakukan ziarah dan berdoa di makam Presiden ke-IV KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahid Hasyim.
Usai pertemuan, kepada awak media Kapolda mengatakan, kedatangannya tersebut untuk bersilaturahmi sekaligus menjenguk Gus Solah yang beberapa waktu lalu, kondisi kesehatannya sempat mengalami penurunan. Sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit di Jakarta.
“Kami silaturahmi, mohon doa dan masukan ke Gus Solah selaku orang tua kami dan guru kami, sehingga dalam melaksanakan tugas di Jatim dalam menghadapi tahun politik ini, dapat memberikan support. Karena beliau banyak jaringan ulama, sehingga kami akan dengan mudah untuk menjaga keamanan saat Pilpres 2019,” kata Kapolda.
Kapolda mengatakan, tidak ada agenda khusus dalam pertemuan tersebut. Ia mengaku jika pertemuan itu juga sekaligus untuk melihat kondisi Gus Solah. Kendati demikian, Kapolda juga menyatakan ada beberapa hal yang dibahas, salah satunya persoalan penyebaran kabar hoax saat momentum Pilpres 2019.
“Soal hoax juga sudah kami sampaikan ke pak kiai (Gus Solah). Karena ini bahaya yang perlu kita atasi bersama. Karena hoax ini luar biasa dan kita jangan sampai terpancing,” tutur Kapolda.
Saat ini, Polda Jatim sudah mengamankan 2 orang pelaku penyebar kabar hoax di media sosial. Dua orang tersebut diketahui menyebarkan berita palsu terkait bencana gempa bumi yang bakal melanda tanah jawa.
“Kemarin di Jatim sudah ada 2 yang kita amankan. Sesuai perintah presiden untuk kita ungkap terkait masalah hoax berita bencana. Patroli siber tetap kita lakukan,” terangnya.
Selain itu, Kapolda juga menyampaikan terkait pengamanan Pilpres 2019. Menurutnya, ada perbedaan dalam pengamanan Pilpres kali ini. Termasuk dengan pemetaan daerah rawan di Jatim yang berpotensi terjadi kekisruhan.
“Kami bersama dengan TNI untuk mengamankan Jawa Timur. Kami bersama TNI di sini sudah sepakat, sudah melakukan gelar, melakukan rapat-rapat.
Secara keseluruhan kita prioritaskan. Karena tahun ini beda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena ini bersamaan dengan Pileg,” tandasnya. (TIM9).