Detikkasus.com | Selayar-, Ketua tim pengawas dan evaluasi program TNI Manunggal Membangun Desa 102 tahun 2018 Markas Besar Angkatan Darat, Mayjen TNI Drs. Amrin, M.A.P, menyampaikan rasa syukur, dan rasa gembira setelah menapakkan kaki di daratan Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, plus menuntaskan agenda kunjungan kerja peninjauan, pengasawan, serta kegiatan evaluasi terhadap pelaksanaan program TMMD 102, tahun 2018, di wilayah Kodim 1415/Selayar yang didahului dengan penjelasan mengenai tahapan pelaksanaan pekerjaan sampai dengan rincian sumber anggaran hingga pemanfaatannya yang telah dipaparkan oleh Dandim 1415/Selayar, Letkol Arm Yuwono, S.Sos,. M.M, selaku Dansatgas TMMD 102.
Hal tersebut diutarakan Mayjen TNI Drs. Amrin, M.A.P, dalam kesempatan wawancara ekslusif di hadapan wartawan dan anggota Penerangan Kodim 1415/Selayar, di sela-sela kegiatan kunjungan peninjauan yang dilakukannya bersama rombongan, pada hari Selasa, (04/09) siang, bertempat di Kampung Dodaiya, Desa Harapan, Kecamatan Bontosikuyu.
Secara umum, tim wasev menilai pelaksanaan program TMMD 102 di wilayah Kodim 1415/Selayar telah berjalan cukup bagus dan maksimal, sesuai rencana serta harapan, Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad).
Sisi kemanunggalan TNI dengan masyarakat di lokasi TMMD, dinilai tim wasev, terjalin cukup harmonis dan sangat kental dirasakan rombongan, saat berlangsungnya suasana penyambutan oleh unsur pemerintah kecamatan, desa, dusun dan warga masyarakat kampung Dodaiyah.
Meski begitu, ia meminta seluruh jajaran anggota Kodim 1415/Selayar untuk tetap komunikatif dan menjaga hubungan baik antara TNI dan masyarakat sebagai bentuk aktualisasi kemanunggalan TNI bersama masyarakat.
Anggota Kodim 1415/Selayar, dibawah komando Letkol Arm Yuwono, S.Sos diharapkan tetap dekat dan melebur dengan warga masyarakat. Jajaran institusi TNI dminta untuk senantiasa turun ke lapangan menggali permasalahan, serta membantu kesulitan masyarakat sesuai batasan kemampuan yang dimiliki oleh personil TNI.
Permasalahan yang tidak mampu terselesaikan di tingkat komando kewilayahan, hendaknya dapat segera dilaporkan ke komando atas untuk dijadikan bahan dasar analiisa dan pertimbangan pimpinan.
Dengan begitu, masyarakat diharapkan dapat betul-betul merasakan kehadiran, kedekatan dan perhatian besar institusi TNI. Anggota TNI juga diminta untuk tidak berbuat macam-macam menganggu dan menyakiti masyarakat.
Sikap kooperatif dan welcome diharapkan dapat senantiasa teraktualisasi secara nyata lewat tangan terbuka anggota TNI, saat dibutuhkan kehadirannya oleh masyarakat. Satu hal perlu digaris bawahi kata dia, bahwaTNI, berasal dari rakyat, bertugas untuk rakyat, dan pada akhirnya, akan kembali ke rakyat, cetus, pria berpangkat bintang dua, asal kota Padang, Sumatera Barat itu, menutup season wawancara dengan wartawan di lokasi program TMMD 102, tahun 2018. (fadly syarif)