Detikkasus.com | Bengkulu Kabupaten Kaur,- Di usia kemerdekaan Bangsa Indonesia ke 73 tahun, ternyata, masih banyak keluhan yang di rasakan masyarakat, terutama untuk masyarakat yang sehari-harinya beraktipitas sebagai petani.
Berikut ini keterangan yang di sampaikan dari saudara Rozy Merpas, tatkala ia akan melakukan pemantauan proyek dana desa, alias melakukan monitor & evaluasi, ke lokasi proyek yang di dana oleh dana desa (APBN) ternyata, sangat sulit, betapa tidak untuk menuju lokasi proyek dana desa, di desa Cinta Makmur Kecamatan Muara Sahung, kondisi jalan & jembatan kritis.
Bukan saya saja yang mengeluhkan jalan & jembatan tersebut, keterangan yang sama di sampaikan mantan kepala desa Cinta Makmur,kata Adi, pembeli buah kelapa sawit,malas masuk ke desa kami, hal itu di karnakan jalan tanah licin & becek kemudian lantai jembatan yang terbuat dari papan sudah banyak lapuk dan patah.
Di jelaskan Adi mantan kepala desa Cinta Makmur,buah segar sawit di jual dengan harga 300 Rupiah perkilogram, meskipun sangat tidak masuk hukum akal,buah sawit petani di desa Cinta Makmur tetap di jualkan, dari pada busuk dan rusak, demikian ujar Rozy Merpas menirukan perkataan Adi.
Harapan masyarakat, kepada Dinas PUPR Kabupaten Kaur, supaya bisa meningkatkan jalan dan jembatan,minimal jalan tersebut di keraskan (onderlah/telford) konstruksi jembatan meskipun tidak di bangun baru, minimal lantai papan diganti lantai cor beton.
(Reza)