Lubuk Pakam Deli Serdang | Detikkasus.com -, 138 Kepala rumah tangga warga Perumahan Bumi Serdang Permai ( BSP ) Lubuk Pakam melakukan unjuk rasa Jum’at 30/08 di sebabkan karena merasa di kejutkan dengan adanya surat pemberitahuan pemanggilan pada sebahagian warga BSP untuk menghadiri undangan dari Camat kecamatan Lubuk Pakam tentang pembuatan tembok jalan yang mereka lakukan.
Bermula adanya pembuatan dinding tembok yang di lakukan warga dusun jalan Nangka I,II dan III kompleks perumahan BSP sepanjang 21 meter dengan biaya sebesar Rp.7.500.000,-di tanggung bersama secara gotong royong, dengan tujuan agar dusun I,II dan III terbebas dari banjir, antisipasi pencurian dan kenyamanan lingkungan serta tenangnya tempat anak-anak bermain
Ketika JEJAKKASUS.com konfirmasi pada ” MS” mengatakan bahwa ” Pemanggilan oleh camat Lubuk Pakam kepada warga BSP terutama saya , ternyata terkait adanya pembuatan tembok yang selama ini di ketahui merupakan jalan buntu yang berbatasan dengan persawahan , namun pemilik sawah seluas 11 rante yang bermarga ” P ” bertempat tinggal di daerah Ibukota Jakarta akses penjualan tanah sawah dengan cara kapling di jalankan oleh ” SP ” dia sebagai agentnya selanjutnya kami duga si agent (SP) tidak senang karena si pembeli melakukan komplain tidak ada akses jalan pada tanah yang mereka beli, coba jadi warga penuh dengan pergaulan dan saling meghargai kami warga dusun jalan Nangka I,II dan III benar benar sangat tersinggung karena mereka yang punya usaha mengapa kami yang di rugikan bila akses jalan di lakukan oleh warga di luar perumahan BSP tentunya menjadi tidak nyaman karena adanya kenderaan keluar masuk begitu juga tidak ada tempat bermain anak kami lagi. Apa lagi sekatapun mereka tidak ada meminta izin kepada kami bahwa beliau ingin menghidupkan jalan dari area tanah kaplingan yg di perjual belikan melalui kompleks kami… dan kami dianggap apa ? atasnama warga BSP Kami berpesan kepada Bapak Camat Lubuk Pakam, Kepala Desa Pasar Melintang ataupun pihak yang terkait… Perhatikan dan Lindungi warga BSP karena kami ingin tentram dan nyaman , kami juga rakyat Indonesia mengapa kami yg memiliki namun kami pula yang di salahkan…. bila kami tidak Nyaman siapa yang bertanggung jawab , Ini Tanah Kami , Mana Tanah mu ” SP “….. ??? ( Syahrul Anwar )