Situbondo | Detikkasus.com – Ratusan karyawan dan tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur menuntut agar Direktur Dr. Budiono turun dari jabatannya.
Aksi Demo ini berlangsung sekitar jam 07.00 Wib sebanyak 200 karyawan berteriak teriak #GantiDirektur Dr. Budiono di halaman RSUD Besuki, karena ditengarai sudah tidak mampu mengemban tugas. Kamis, (30/08/2018).
Polemik RSUD Besuki yang tidak kunjung selesai mencapai klimaks kekecewaan Karyawan. Selain tuntutan utama ada 7 tuntutan lain yaitu Jasa Pelayanan (Jaspel) dikeluarkan tiap bulan, Jaspel disesuaikan Tukin, Obat BHP di sediakan, Listrik harap di bayar, Gaji BLUD rutin diberikan, Gaji Spesialis di berikan, Transparansi keuangan.
Nara sumber kami yang juga sebagai inisiator aksi namun tidak mau di sebut namanya mengatakan, “Aksi ini kami lakukan karena beberapa kali upaya dialog tidak membuahkan hasil, direktur selalu berjanji palsu dengan tuntutan kami sebelumnya”.
Kejengkelan karyawan memuncak ketika ada penyegelan listrik karena menunggak. “Bagaimana pasien akan sembuh jika fasiltas utama yaitu Listrik tidak mengalir”, ujarnya.
“Jika tuntutan kami hari ini tidak di kabulkan. Maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi, semua aksi ini bertujuan agar pelayanan RSUD Besuki bisa maksimal, kasihan masyarakat yang mendapatkan imbasnya atas ketidak becusan manajeman keuangan dan Direktur”, ungkapnya.
Hal itu juga dikuatkan oleh pernyataan Kabag Tata Usaha, P Ali kepada sejumlah awak media. “Bukan hanya karyawan dan tenaga medis RSUD yang menangis, masyarakat pengguna RSUD Besuki juga menangis”.
Dia meminta, “Tolong dari pihak Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menanggapi dan memberikan solusi yang terbaik untuk hal Tersebut terkait RSUD Besuki. Kami tidak bisa berbuat apa apa, hanya bisa merintih dan menangis”, pungkas Ali selaku Kabag Tata Usaha RSUD Besuki.
Hingga berita ini di turunkan pihak manajemen RSUD Besuki tidak bersedia memberikan keterangannya, Direktur juga langsung di panggil ke Pendopo Situbondo. (P4)