Detikkasus.com | Majalengka -,
Program peningkatan Sarana dan prasarana air bersih dalam dana desa Tahap I dan II tahun anggaran 2017 menjadi polemik di masyarakat desa sindangkerta, mereka menduga adanya program janggal karena program tersebut sudah di bangun dan berjalan sebelum kepemimpinan Kepala Desa yang sekarang, lokasi pembuatan Bak penampungan air menurut warga masih sama dengan lokasi bak penampungan air yang dulu sudah di bangun.
” Saya Heran kenapa program ini muncul lagi padahal sarana dan prasarana pembangunan bak penampungan air sudah di buat sejak zaman kepala desa yang lama ” tegas seorang Warga
” benar pak, fasilitas sarana dan prasarana air bersih itu sudah ada sebelum kepala Desa Zuliyanto menjabat, justru kami heran ko program nya muncul lagi di tahun 2017 ” Ujar Warga yang lain
Penuturuan Warga kepada Time global news pembuatan bak penampungan air di desa sindangkerta di buat sejak zaman mantan Kepala Desa sindangkerta yang dulu dan di bangun dengan dana bantuan gubernur untuk pipanisasi tahun 2013, serta lahan yang di gunakan sebagai sumber mata air nya adalah lahan kepunyaan mantan Kepala Desa Yang dulu dan sifat nya tidak di komersilkan.
Media Jejakkasus. Com (Tim 9 ).mencoba menemui mantan Kades sindang kerta ( namanya enggan di sebutkan), Di temui pada senin(06/08/2018) di kediaman nya Membenarkan bahwa pembuatan bak penampungan air bersih untuk warga sindangkerta sudah di buat di zaman nya, adapun mengenai ada nya program yang sama dengan kepala desa sindangkerta yang Sekarang pihak desa perlu transparan agar polemik ini tidak menjadi perhatian warga.
” ya benar, program tersebut sudah saya buat Ketika saya menjabat dulu dan sifat nya bukan untuk di komersilkan, dana pembangunan dari bantuan gubernur,justru saya mempertanyakan adanya anggaran APBDes tahun 2017 untuk program sarana dan prasarana untuk air bersih sebesar lebih kurang Rp 136.000.000,- (seratus tiga belas juta rupiah) itu apa saja, justru bak yang lama tidak terpakai, dan menurut kabar masyarakat, meteran juga mereka beli ” tegas mantan kades sindangkerta
Media Jejakkasus.Com.( media tim9). mendapatkan informasi mengenai jumlah anggaran program tersebut, investigasi data mempertanyakan jumlah tenaga kerja yang mencapai 310 orang dimana pekerja 263 orang tukang 47 orang pada tahap I untuk pekerjaan pembuatan bak penampungan air 3 buah dengan volume 1,5×1×1,5m.
tentu dengan volume tersebut di duga jumlah tenaga kerja di mark up oleh pemerintahan desa.
Hal ini menjadi perhatian serius warga masyarakat sindangkerta dan mempertanyakan kenapa program yang dulu itu malah tidak di manfaatkan bahkan di sinyalir di musnahkan, masyarakat sindang kerta memohon pihak-pihak pengawas desa untuk mendalami persoalan tersebut.
Laporan.
(yudi Hidayat /Leo).