Detikkasus.com | Indonesia – Propinsi Jatim – Kabupaten Tuban, 06 Agustus 2018.
Ditemukannya goa baru di Desa Jadi kecamatan Semanding Kabupaten Tuban Hari Kamis lalu (02/08),membuat Ali Baharudin Pembina YPAAI (Yayasan Pecinta Alam Akarina Indonesia)) dan ketua Hijau Foundation angkat bicara ,guna menyelamatkan aset dan menjaga pilar alam bumi wali Tuban.
Kepada Jejakkasus – Detikkasus.com Via ponsel (05/08) Ali Baharudin yang akrab disapa Gus Ali Menyampaikan komentarnya Dalam Pengalamanya sebagai Pembina YPAAI dan Ketua HIJAU FOUNDATION ,”Terkait dengan penemuan goa di Desa Jadi Kecamatan semanding Yang sangat viral di medsos, Kami sangat mengapresiasi kesigapan dari aparat kepolisian, dinas pariwisata dan forkopimka Semanding serta masyarakat dan Pemerintahan Desa Jadi. Yang Segera mensterilkan kawasan goa Dengan ‘police line’. “Ucapnya.
Gus Ali menambahakan, Ini Semua Perlu dilakukan Untuk menjaga goa dan keselamatan masyarakat Itu sendiri.
“Perlu dilakukan Kajian komperehensif Terkait goa Baru Yang ditemukan.
Mengingat terletak pada kawasan yang ‘notabene’nya penuh dengan aktifitas penambangan. “Tambahnya
Disinggung lebih lanjut, Gus Ali berinisiatif, “apakah bisa kemudian dikembangkan untuk hal lain seperti wisata atau justru tidak nantinya.
Kajian ‘safety’nya, Daya topang Lahan disitu, daya tampung goa, peta alur goa, Sampai pengambilan koordinat tambang-tambang yang banyak berada diatasnnya, posisinya seperti apa dengan alur goa yang ada. Belum lagi lantai goa yang sekilas banyak lumpur jika dilihat dari foto-foto yang di ‘share’ di medsos, ini bisa diduga bahwa goa baru itu ada kemungkinan terendam air saat musim penghujan.”tandasnya.
Asumsinya, meskipun Masih dugaan, ada lubang-lubang lain yang menjadi pintu masuknnya air hujan ke dalam goa.
“Harapan saya segera dilakukan kajian komperehensif yang mengedepankan kelestarian goa nya Tanpa menafikan keberaadaan banyaknya tambang Sebagai sumber ekonomi warga. “Harap Gus Ali.
“Lagi, tentang segala perencanaannya harus matang dan terintegrasi, dan mungkin Bisa Belajar dari wisata eks tambang gunung kidul.”pungkasnya (Mam)