Detikkasus.com | Indonesia – Propinsi Jatim -Kabupaten Tuban,24 Juli 2018.
Bertempat di Dyandra Convention Center, Jalan Basuki Rahmat 93 – 1 – 5, Kota Surabaya , pada Senin, ( 23/07), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( KPPPA ) memberikan Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak ( KLA ) 2018.
Menteri PP – PA, Yohana Yembise menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Bupati Tuban H. Fathul Huda bersama 176 Bupati/Walikota lainnya dari 389 Kabupaten/Kota se -Indonesia yang telah berkomitmen untuk menjadi KLA.
Untuk Kabupaten Tuban sendiri tahun ini masuk dalam kriteria ‘ Pratama ’. “ Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk kepedulian dan apresiasi kami atas segala jerih payah para Bupati dan Wali kota dalam upaya memenuhi amanat konstitusi, yakni upaya Pemenuhan hak anak.
Sejak Pemerintah meratifikasi Konvensi Hak Anak melalui Keppres Nomor 36 Tahun 1990, Negara berkewajiban memenuhi semua hak anak, melindungi anak, dan menghargai pandangan anak sebagaimana tercantum dalam konvensi tersebut,” papar Menteri Yohana saat memberi Penghargaan pada acara Malam Penghargaan KLA 2018 yang merupakan bagian dari Hari Anak Nasional 2018.
Melalui KLA, Kementerian PP – PA berupaya keras mendorong pemenuhan hak anak dan perlindungan keluarga untuk mewujudkan Indonesia Layak Anak ( IDOLA ) pada tahun 2030. pengembangan KLA mengacu pada 24 indikator pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak.
Penghargaan ini bukan menjadi tujuan akhir, Justru dengan adanya penghargaan ini, dia berharap para Bupati/Wali kota lebih meningkatkan perhatian terhadap masalah tumbuh kembang dan perlindungan anak di wilayahnya masing – masing.
“ Semoga penghargaan ini menjadi inspirasi dan memacu Kabupaten/Kota lainnya untuk segera mengikuti. Kepada para penerima penghargaan, saya mengucapkan selamat atas prestasi yang di peroleh.
Bagi Kabupaten/Kota yang belum memperoleh penghargaan, saya menitipkan pesan, segera berbenah, realisasikan, dan implementasikan semua hak anak melalui kebijakan, program, dan kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan anak agar mereka secara langsung merasakan manfaatnya sehingga kita bisa mempersiapkan generasi penerus yang handal dan berkualitas sebagai calon pemimpin masa depan bagi Bangsa Indonesia,” jelas Menteri Perempuan Pertama dari Papua ini.
Dari penilain KLA ini, Kementerian PP – PA membagi dalam 5 kriteria yaitu Pratama, Madya, Nindya, Utama dan Kla. Tahun ini peraih penghargaan KLA naik hampir 50 persen dari tahun lalu, yang terbagi menjadi 10 Pemerintah Provinsi Sebagai penggerak KLA, 2 Kabupaten/Kota kariteria Utama, 11 kriteria Madya, 51 kriteri Nindya dan 113 kriteria Pratama.
Menteri Yohana menjelaskan tentang Hari Anak Nasional 2018 yang mengambil Tema “ Anak Indonesia, Anak GENIUS ( Gesit – Empati -Berani – Unggul -Sehat ), “ Melalui tema yang di angkat kali ini, saya berharap anak Indonesia dapat menjadi anak yang sehat, berbahagia dan aman.
Selain itu, sejalan dengan akan di adakannya ASIAN GAMES, anak juga dapat berolahraga, beraktivitas di luar ruangan, belajar sportifitas sehingga dapat terhindar dari pengaruh lingkungan yang negatif, ” harap Yohana.
Tanpa dukungan semua pihak tentu penghargaan ini belum bisa kita raih, terutama saya harapkan adanya peran serta masyarakat yang semakin baik lagi dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak, saat ini Rancangan Peraturan Daerah tentang Kabupaten Layak Anak sudah di godok dan di targetkan bisa di sahkan akhir tahun ini sehingga dapat segera di implementasikan.
Selain itu berbagai infrastruktur, mulai dari objek wisata, perpustakaan, arena olah raga, dan tempat publik lainnya, akan di optimalkan dalam mengedepankan prinsip ramah anak.
“ Saat ini sangat perlu di dengarkan suara anak, mereka berhak mengemukakan pokok pikiran mereka terutama dalam memenuhi hak – hak mereka, karena sejatinya mereka adalah agen perubahan dan penerus Bangsa ini ke depan.” terang Fathul Huda.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( Dinsos PPPA ) Tuban, Nurjanah, SH, MM. mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan Kabupaten Layak anak bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi menurutnya berkat komitmen dari berbagai pihak akhirnya predikat itu bisa di raih.
“ Penghargaan ini akan kita jadikan motivasi dan juga bahan evaluasi dalam merumuskan setiap kebijakan, program dan kegiatan yang berhubungan dengan anak, saat ini di Kabupaten Tuban sudah berdiri Forum Anak Ronggolawe Tuban di tingkat Kabupaten, rencananya organisasi yang mewadahi kegiatan anak ini akan di kembangkan sampai di tingkat Kecamatan dan Desa.” kata mantan Camat Jenu itu.
Kabupaten/Kota Layak Anak adalah Kabupaten/Kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak dan perlindungan anak.
Ada lima klaster hak anak yang harus di penuhi, agar sebuah Kabupaten/Kota mendapat predikat sebagai KLA. Lima klaster tersebut adalah hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya serta perlindungan khusus bagi anak.(mam/MCT)