Kalimantan Barat – Kapuas Hulu-DetiKkasus.com -, Harisson Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu mengungkapkan, bahwa memang ada pembangunan dirumah sakit tahun 2018 ini. Salah satu pembangunannya yakni gedung insenerator yang mengenai salah satu rumah dinas dokter yaitu Ismawan.
“Jadi sebenarnya, rumah dokter yang terkena pembangunan gedung insenerator itu merupakan dokter yang tidak berhak menempati rumah dinas tersebut. Sementara dua rumah dokter lainnya tersebut masih bertugas dirumah sakit,” ungkapnya.
Harisson menegaskan kenapa Ismawan tidak berhak menempati rumah dinas tersebut, hal ini dikarenakan yang bersangkutan tidak lagi bertugas dirumah sakit, melainkan bertugas di Puskesmas Bika.
“Sementara di Bika itu sudah disiapkan rumah dinasnya. Yang namanya Puskesmas itu konsep wilayahnya, dokternya 24 jam harus stanby,” katanya.
Harisson mengatakan, pihaknya sudah lima kali mengirimkan surat peringatan kepada yang bersangkutan untuk segera keluar dari rumah dinas tersebut.
“Saya tidak tahu juga kenapa Ismawan tidak keluar rumah dinas tersebut. Namun yang jelas, Ismawan tidak ada hak untuk tinggal dirumah tersebut,” pungkasnya.
Perlu diketahui pada tahun 2018 ini RSUD Ahmad Dipenogoro Putissibau mendapatkan dana segar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat sebesar Rp5,8 miliar untuk pembangunan beberapa item. Salah satu item.pembangunan mengenai rumah dinas dokter yang kini masih menjadi masalah.
Terkena dampak proyek pembangunan RSUD Ahmad Diponegoro yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Ismawan salah satu dokter yang menempati rumah dinas di jalan Diponegoro Kelurahan Putussibau Kota Kecamatan Putissibau Utara tidak terima dan tetap ngotot bertahan dirumah tersebut apa pun yang terjadi.
“Sebelum saya diusir dari rumah ini, saya sudah dimutasi ke Puskesmas Bika, bahkan motor dinas saya mau ditarik, tunjangan tak diberikan dan sekarang rumah mau ditarik,” katanya.
Ismawan mengatakan bahwa saya ini pns masih aktif, Yang saya hadapin ini adalah kepala dinas, bukan seorang preman, semestinya kpl dinas yg juga berprofesi sbg dokter, harusnya mengerti isi dan makna dari sumpah hipokrates. Ismawan mengungkapkan, soal pembangunan proyek yang mengenai rumah dinasnya ini, sebelumnya dari bidang aset sudah melakukan pengukuran. Namun dalam melakukan pengukuran ia melihat ada kejanggalan dalam surat pengukuran yang ia minta. Dimana dalam isi surat tersebut, nomor surat tidak ada, tanda tangan dan stempel juga tidak ada.
“Tak lama saya melihat surat pengukuran rumah tersebut, mereka pun pergi semua,” ucapnya.
Dan pimpinan dari bidang pengukuran yang datang kemarin kerumah dinas juga teman saya, jangan sampai karena hasrat seorang Horisson, membuat teman-teman saya bermusuhan dengan saya. Ismawan mengatakan, dirinya kurang tahu mengapa dinas kesehatan itu ingin sekali mengusirnya dari rumah dinas, sementara dirinya masih merupakan pegawai dinas kesehatan.
Untuk menyelesaikan masalah ini, kata Ismawan, dirinya tak pernah dipanggil oleh Kepala Dinas. Justru dirinya sendiri yang menghadap pimpinan.
“Kalau saja istri saya bukan orang sini, kemungkinan saya sudah pergi dari Kapuas Hulu,” ujarnya.
Ismawan juga mengatakan, bahwa pihak Dinas Kesehatan tidak pernah menyediakan rumah dinas untuk dirinya dimana ia bertugas saat ini. “Tak ada rumah dinas di Puskesmas Bika. Saya mau tanya kepada mereka, rumah dinas yang mana katanya untuk saya tempati,”‘ujarnya.
Ismawan mengingatkan kepada Dinas Kesehatan Kapuas Hulu khususnya Kepala Dinasnya, janganlah berlaku semena-mena dengan mengusir dirinya. Justru sebagai pemimpin itu Kepala Dinasnya itu melihat anggota timnya atau teman sekerjanya itu dilihat sudah betah belum bekerja di Kapuas Hulu, diperhatikan ada yang kurang atau tidak.
Bukannya diusir seperti ini, bagaimana dokter-dokter di Kapuas Hulu ini betah di Bumi Uncak Kapuas jika diperlakukan seperti ini. Sebenarnya sebagai kepala dinas yang baik, harusnya menempatkan dokter muda di puskesmas Bika, bukan dokter senior. Ini dua dokter senior ditempatkan di Bika, ada yang dari Boyan k bika, dari Boyan k Bika (perginya saja) itu kl naik kendaraan berkisar 2 jam 45 mnt. Gimana bisa maksimal pelayanan utk masyarakat di bika? Semestinya dokter muda yg ditempatkan di bika, sehingga pelayanan di Bika bisa lebih baik. Siapa yang gak tahu bika? Bbrp staf instansi ada ditempat kan disana krn beda pandangan.
“Seorang manusia kalau tidak bisa membantu ya jangan menyusahkan,” ucapnya.(rj)