Detikkasus.com | Polda Kalbar Polres Sintang – Program Pemerintah pusat yang memberi perhatian penuh pada masalah pendidikan juga menjadi perhatian khusus pada jajaran kepolisian. Salah satunya Brigadir Nuryadin.SH, Bhabinkamtibmas Polsek Kayan Hilir Nanga mau Kabupaten Sintang, yang bisa meluangkan waktunya membentuk kelompok masyarakat dan mengajari warga buta aksara menjadi warga yang bisa membaca dan menulis.
Brigadir Nuryadin dapat meluangkan waktunya jadi pengajar bagi warga yang buta hurup, serta mempelajari warga lansia menghapal dan wajib baca Pancasila, dan bahkan nantinya setiap orang yang masuk kedesa tersebut, wajib baca Pancasila, itulah agenda saya di bulan ini, kata Brigadir Nuryandin.
Mulai bulan juni kemaren Brigadir Nuryandin memulai ide nya ini. Awalnya iseng iseng saja, takutnya tidak ramai peminatnya, ternyata cukup ramai yang hadir, Saya hanya berbekal tekad dan semangat yang tinggi, demi untuk membina desa di desa binaan saya, katanya.
“Saya mulai membuka sekolah, bingung mau buat apa nama sekolahnya yang cocok dengan keadaan. akhirnya terpikir dibenak hati bahwa saya saat ini mendididik orang yang belum mengerti hurup dan apalagi sudah tua, akhirnya Nama Sekolah saya beri nama “SEKOLAH BUTO HURUF ORANG TUHO”(SBHOT). Nama Sekolah tersebut Saya ambil dari bahasa daerah setempat,
jelas Brigadir Nuryandin.SH kepada detikkasus.com, minggu (14/7/2018).
Dia mengatakan, tujuannya ingin mengajari warga mengenal huruf sehingga bisa membaca dan menulis. Di samping mengajar, Brigadir Nuryandin menghimbau warga agar menasihati anak-anak mereka agar tidak berbuat kejahatan.
Awalnya kelompok ini cuma iseng-iseng, akhirnya banyak yang minat, sampai berita ini diturunkan sudah beranggotakan 25 orang buta aksara.
“Intinya warga bisa membaca dan menulis,” ujarnya mengenai alasan memilih menjadi pengajar kelas buta aksara.
Walau terkendala kurangnya tempat belajar maupun alat tulis, Brigadir Nuryandin tetap berupaya mengagendakan jam belajar. Waktu belajar pun disesuaikan dengan waktu luang warga masyarakat.
Brigadir Nuryandin secara swadaya untuk membeli buku dan pensil tulis bagi peserta kelompok belajarnya.
Dirinya, menyadari, walaupun tanpa bantuan Pemerintah daerah, namun Dirinya, bertekad mencerdaskan kehidupan masyarakat di wilayah binaannya. (Alex)