Detikkasus.com | Boven Digoel, Papua- Kondisi pos yang dinilai sangat minim fasilitas di wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini, membuat Komandan Satuan Tugas Pengamanan (Dansatgas Pamtas) Yonif Raider 500/Sikatan, Letkol Inf Sidik Wiyono angkat bicara.
Pos pengamanan yang tersebar di 5 Distrik di Kabupaten Boven Digoel, Papua, menurutnya masih jauh dari kata layak.
“Total ada 9 pos semi permanen yang hanya terbuat dari papan dan masih berstatus tanah milik orang lain,” jelas Letkol Sidik. Jumat, 13 Juli 2018.
Kendati demikian, keluhan itu mulai terobati. Menurut Danyonif Raider 500/Sikatan ini, beberapa warga yang berada di sekitaran pos pengamanan, mulai memberikan perhatian serius kepada personel satgas.
“Alhamdulillah, beberapa pos mulai mendapat dukungan dari warga dengan adanya pemberian tanah hibah kepada TNI,” ungkapnya.
Tak hanya ditujukan ke pos Kalikao saja. Akan tetapi, kepedulian warga Papua, juga ditujukan ke beberapa pos pantau lainnya, termasuk diantaranya pos Ninatie dan Amoan.
“Warga disini secara sukarela menghibahkan tanahnya. Penghibahan itu juga ditandai dengan penandatangan perjanjian surat hibah antara warga dan pihak satgas,” jelasnya. “Totalnya ada 3 warga yang secara sukarela menghibahkan tanahnya,” tambahnya.
Sementara itu, Mathius Temkorop (67) mengungkapkan, pemberian tanah yang dilakukannya tersebut, timbul dari rasa keprihatinan yang ada di benaknya.
Menurutnya, kondisi pos pengamanan milik personel satgas tersebut, dinilai kurang layak untuk ditempati. “Selama ini bapak-bapak TNI ini bingung. Mau memperbaiki pos itu, tapi statusnya masih milik saya. Saya sangat prihatin” ungkapnya.
Atas keprihatinan tersebut, Mathius berinisiatif untuk memberikan lahannya ke pihak TNI. Pemberian itu, kata dia, juga ditandai dengan adanya surat perjanjian (MoU).
“Mudah-mudahan, yang kita berikan itu bisa digunakan dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Autentifikasi
Dansatgas Pamtas Yonif Raider 500/Sikatan, Letkol Inf Sidik Wiyono