Detikkasus.com | Indonesia – Propinsi Jatim- Kabupaten Tuban, Juli 2018.
Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tuban yang bekerja sama dengan Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur , bertempat di Hotel Mustika, di Jl. Teuku Umar Tuban, pada hari Kamis dan Jumat, 12-13/07/2018, menyelenggarakan kegiatan Memperkokoh NKRI dan Kesatuan Bangsa melalui Bhineka Tinggal Ika.(12/7/2018)
Dihadiri oleh Kepala Bakesbangpol Povinsi Jawa Timur Drs. Ec.Jonathan Judianto. MMT. Kabid Integrasi Bangsa Drs.Boedi Soekorilanto.M.Si, Ketua Komisi A Dr. Fredy purnomo.SH.M.Hum, Dosen Fisip UNAIR Surabaya Ucu Martanto.S.IP.MA, Tim Instruktur PW.NU Jatim Muhammad Nasrullah.Lc.MA. Plt. Kepala Bakesbangpol Tuban Drs. Joko sarwono.unsur Ormas/Lsm,Kepala Desa, pelajar/Mahasiswa, Karang taruna,tokoh Agama dan Masyarakat.
Ketua Fraksi dari Partai Golkar sekaligus ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur Dr.Fredy purnomo.SH.M.Hum yang menjadi nara sumber menyampaikan bahwa
“Sebelum dibuatkan Raperda Toleransi dan keberagaman Jawa Timur meraih angka ke 2 penyalahgunaan narkoba, setelah adanya Raperda itu menjadi turun ke peringkat 9.sebab Raperda dibuat Bukan hanya sekedar lembaran kertas, tetapi harus memiliki makna.” Terang politikus dari dapil Tuban-Bojonegoro.
“Keberagaman kehidupan berbasis SARA di Jawa Timur meliputi tujuh basis, yaitu Lemahnya regulasi, Lemahnya aparat penegak hukum, Kurangnya fungsi kontrol dan adanya tindakan pembiaran, Kurangnya kesadaran masyarakat akan keragaman, Perlunya penataan fungsi dan mekanisme pengaduan, Kurangnya forum dialog lintas keberagaman dan Kurikulum pendidikan yang belum menyentuh ranah toleransi yang Integratif.” Kata Fredy.
Muhammad nasrullah.Lc.MA dari Tim Instruktur PW.NU Jawa Timur menggaris bawahi “Keraguan terhadap Ideologi Pancasila adalah menunjukkan potensi radikal yang kuat dan Indikasi resistensi yang lemah terhadap kekerasan atas nama agama dan munculnya Intoleransi, dari 150 juta terdapat sekitar 11 juta umat Islam Indonesia yang bersedia bertindak radikal, bahkan 600 ribu sudah melakukan tindakan radikal, 67, 3% mendukung pemberlakuan sistem demokrasi di Indonesia dan 82, 3% menyatakan dukungannya kepada Pancasula dan UUD 1945” jelas Nasrullah.
Anto sutanto, Ketua MPN Korwil Tuban memberikan respon yang sangat baik.
“Kami dari Organisasi Media Pers memberikan Apresiasi atas diselenggarakaannya kegiatan ini, sebab dari kurangnya forum dialog seperti ini akan menjadikan kesadaran masyarakat akan keragaman berkurang sehingga memunculkan Intoleran.” Ucap Anto.
Lebih jauh, Anto berharap agar kegiatan ini menjadi dasar bagi Bakesbangpol Tuban agar mendata ulang kembali keberadaan Ormas/Lsm dan yang lainnya agar lebih mudah dalam berkoordinasi.”Keberadaan Ormas/Lsm maupun yayasan yang ada di Tuban perlu didata kembali biar terkoordinasi dengan baik sesuai dengan undang undang Organisasi kemasyarakatan.(mam)