Detikkasus.com | Serdang Bedagai – Provinsi Sumatera Utara – Tanjung Beringin -, Pembangunan Dam Parit yang ada di Dusun XV Desa Pekan Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai( Sergai) Provinsi Sumatera Utara di nilai salah Tempat dan tidak sesuai bestek .
pasalnya Pekerjaan pembangunan Dam Parit yang di ketahui berasal dari Satuan kerja Dinas Pertanian Sergai 2017 yang memakan biaya mencapai Rp 156.000.000 (seratus lima puluh enam juta rupiah) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sergai untuk perairan persawahan yang ada di Desa Pekan Tanjung Beringin belum sampai setahun terlihat retak.
Ironis bangunan tersebut seharusnya di kerjakan di atas lahan persawahan Yang ada di Desa Pekan Tanjung Beringin namun di bangun dan di kerjakan pada Desa tetangga yang ada di Dusun I Desa Pematang Cermai Tanjung Beringin.
Anehnya pada Dusun XV Desa Pekan Tanjung Beringin itu di ketahui lahan pertaniannya sangat terbatas dan dinilai tidak mencukupi persyaratan yang semestinya dalam pembentukan dan pengukuhan kelompok Tani .namun diduga adanya manipulasi data serta rekayasa Tanada tangan anggota dalam kelompok Tani Sriwijaya untuk pengajuan profosal guna mengambil bantuan manfaat dari pemerintah untuk keuntungan finansial oleh oknum tertentu .
diduga akibat kurangnya pengawasan dari instansi terkait untuk melakukan chek end richek terlebih dahulu pada kelompok dan lahan pertanian layak atau tidaknya untuk pembentukan kelompok Tani tersebut.
Menurut informasi di lapangan pembangunan tersebut terlaksana melalui pengajuan dari salah satu kelompok Tani Sriwijaya yang ada di Desa Pekan Tanjung Beringin ,yang diduga dalam kepengurusan dan keanggotaan kelompok itu sama sekali tidak memiliki lahan pertanian di Desa itu, dan anggota kelompok dinilai Keluarga dari ketua kelompok itu sendiri, sedangkan pada tahun 2016 lalu pembentukan dan Pengukuhan Pengurus Kelompok Tani Sriwijaya yang namanya kelompok nya masih dirahasiakan itu diduga adanya rekayasa pada tanda tangan keanggotaan kelompok oleh oknum tertentu
menurut keterangan salah seorang anggota kelompok yang namanya tidak mau di sebutkan mengakui pada awak media minggu (3/6/17) , sebelumnya ikut dalam kelompok itu namun ketika ada bantuan tidak pernah tersalurkan bahkan nama dirinya tidak ada lagi di daftar kelompok setelah adanya pengukuhan tidak tau pasti kapan di keluarkan dari keanggotaan karena tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu sesuai AD ART kelompok ungkapnya .(@$)