Detikkasus.com | Provinsi Jawa Timur -Surabaya, Badan Eksekutif Mahasiswa Jawa Timur (BEM Jatim) melakukan audiensi dengan komisi A DPRD Jatim terkait aksi terorisme yang terjadi di Surabaya pada beberapa waktu yang lalu. Acara tersebut dilakukan sebagai bentuk empati BEM Jatim sekaligus sebagai penolakan terhadap aksi terorisme dalam bentuk apapun. Jumat (25-05-2018)
“Terorisme ini merupakan tindakan amoral yang tidak berperikemanusian dan juga tidak memiliki justifikasi, oleh karena itulah kita harus memerangi aksi tersebut,” tegas Ahmad Noor Fuadi, Koordinator Presidium BEM Jatim.
Dalam acara tersebut BEM Jatim menyampaikan dukungan penuh kepada pemerintah dalam memberantas aksi terorisme yang ada di Indonesia. Bahkan mereka siap jika harus dilibatkan langsung dalam menjaga kestabilitasan dan keamanan Surabaya.
“Tentu saja kami siap jika harus terlibat langsung untuk memerangi aksi amoral tersebut,” ucap mantan Presma UNESA itu.
BEM Jatim juga meminta kepada DPRD Jatim untuk segera membentuk perda tentang terorisme. Hal ini bertujuan agar terdapat panduan yang jelas tentang aksi terorisme.
Sebagai tanggapan dari apa yang telah disampaikan oleh BEM Jatim, DR.H. Freddy Poernomo. SH. M.H selaku ketua komisi A DPRD jatim menyampaikan bahwa, “DPRD Jatim menerima saran-saran yang telah disampaikan. Beliau juga menghimbau kepada BEM Jatim untuk senantiasa menjaga dan memupuk semangat nasionalisme dan kebangsaan.”
“Pemuda-pemuda harus memahami simbol-simbol kenegaraan. Memupuk semangat nasionalisme itu penting,” tandasnya.
Menurut Bambang Juwono SH. M.HUM, wakil ketua komisi A DPRD Jatim, “Pancasila sebagai komitmen kebhinekaan bangsa Indonesia perlu dipahami oleh semua pihak. Bagi beliau terorisme ini merupakan momentum dimana toleransi harus dijunjung tinggi.” (Tim9)