Detikkasus.com | Kabupaten Pelalawan, Masyakat tetap bertahan supaya PT. Musim Mas segera mengeluarkan alat berat dan ponton yang sedang menormalisasi sungai Batang Napuh. Jika tidak, kami warga Desa Pesaguan tetap bertahan sampai direalisasikan.
Hal itu ditegaskan oleh para tokoh masyarakat Desa Pesaguan, saat bernegosiasi dengan Kapolsek Pangkalan Lesung AKP Sahardi di Jl. Selukgerimbang menjelang berorasi di PT Musim Mas pagi Kamis (24/5/18). Rusli juga menegaskan bahwa sungai itu bukan hanya milik segelintir masyarakat. Sejauh ini juga belum ada itikad baik perusahaan untuk menemui kami dusun-dusun lainnya dalam masalah itu.
Sebelum melakukan aksi, Sahardi meminta aksi di PT. Musim Mas, agar tidak sampai melakukan pemblokiran jalan. Karena itu tidak dibenarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun hal itu disangkal langsung para tokoh masyarakat. Saidinal Ali mengatakan bahwa, ini sudah saatnya kami warga melakukan aksi seperti itu kepada perusahaan. Sebab selama ini kami sudah jenuh meminta agar tidak merusak sungai Batang Napuh yang merupakan mata pencaharian masyarakat sekitarnya.
Kepada Kapolsek Saidinal Ali pertanyakan, kenapa pihak kepolisian melarang kami untuk melakukan pemblokiran jalan seperti sekarang ini, tapi tidak pernah melarang pihak perusahaan PT. Musim Mas untuk menghentikan kegiatan normalisasi sungai itu. Pada hal dalam hal ini Bupati Pelalawan sudah dua kali mengeluarkan surat meminta perusahaan PT. Musim Mas untuk jangan menormalisasi sungai itu, sesalnya.
Sementara Kapolsek Pangkalan Lesung AKP Sahardi yang dikonfirmasi secara terpisah dalam masalah itu mengatakan, sesuai pertemuan yang dilakukan di kantor Polsek Pangkalan Lesung beberapa waktu lalu, tidak ada titik temu penyelesaian antara kedua belah pihak.
Pihak PT. Musim Mas, melakukan normalisasi itu atas kesepakatan dan telah buat MoU dengan warga Dusun I Desa Pesaguan. Alasannya Dusun I yang merasa berhak nenerima kompesasi karena alur sungai itu melewati Dusun I, jelasnya. Sementara dusun-dusun yang sekarang merasa keberatan karena merasa tidak diikutsertakan dalam menerima kompesasi dari perusahaan atas normalisasi sungai tersebut, maka itu mereka demo menuntut pihak perusahaan hari ini, sebutnya. (Sona)