Gresik, Detikasus.com | Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro menghimbau kepada seluruh anggotanya agar dalam melaksanakan tugas harus mengedepankan komunikasi yang humanis. Meskipun penindakan tetap harus dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku kepada para pengendara yang melanggar.
“Senyum dan sapa tetap harus di kedepankan, Karena Operasi Patuh Semeru 2018 ini digelar dalam rangka cipta kondisi menjelang puasa Ramadan,” Ujar AKBP Wahyu di dampingi Kasatlantas Gresik AKP Wikha Ardilestanto.
Menurut dia, semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di jalan raya harus di imbangi dengan pengawasan yang maksimal dari Satlantas. Sehingga, bisa meminimalisir pelanggaran yang berujung pada kecelakaan di jalan raya.
” Berdasarkan laporan di lapangan, pada setiap tahunnya pelanggaran lebih banyak didominasi oleh pengendara yang tidak memiliki kelengkapan surat. Kedua, melanggar peraturan lalu lintas, dan tidak menggunakan safety belt atau sabuk keselamatan bagi pengemudi atau penumpang,” katanya.
Dia juga menambahkan, melalui Operasi Patuh Semeru 2018 yang di gelar selama 14 hari ini juga untuk meningkatkan budaya tertib lalu lintas sekaligus menekan angka kecelakaan di jalan raya khususnya di wilayah Kabupaten Gresik. Dengan membudayakan tertib lalu lintas diharapkan masyarakat semakin mengerti akan kesadaran dan keselamatan di jalan raya adalah bentuk kemanusiaan.
” Dari laporan Polda Jatim, jumlah kecelakaan lalu lintas di jawa timur tahun ini sudah mencapai 5 ribu orang,” Pungkas mantan Kopolres Bojonegoro ini.
Sebelum Operasi Patuh Semeru 2018 di laksanakan, Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro beserta jajaran melakukan aksi simpatik dengan memberikan helm bagi pengendara motor yang melintas di Jalan Wahidin Sudirohusodo Gresik.(Ss)