5 Mahasiswa PMM – UMM adalakan Kegiatan Sosialisasi Pentingnya Mental dimasa Pandemi.

Malang | Detikkasus.com – Masa Pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama satu tahun lebih, namun dewasa kini belum menemukan akhir dari persoalan tersebut. Oleh karena itu, pentingnya menjaga kesehatan mental di masa pandemi ini sangatlah diperlukan dikarenakan salah satu aspek untuk di katakan sehat secara jasmani dan rohani adalah sehat secara mental. Maka dari itu, kegiatan PMM yang diselenggarakan oleh kelompok 54 Universitas Muhamadiyah Malang dengan didampingi oleh Dr.Fauzik Lendriyono .S.sos.,M,si selaku dosen pembimbing, menginisiasi untuk menghadirkan kegiatan sosialisasi terkait mental health. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan teknik door to door atau mendatangi rumah ke rumah warga Desa Tawangsari agar lebih efektif dan dapat secara mudah dipahami oleh masyarakat.

Baca Juga:  Pentingnya Kesadaran Masyarakat Sebagai Pengawas di Pemerintah Daerah

Hal ini dikarenakan langsung bertatap muka dengan objek yang di tuju. Pola sosialisasi door to door ini juga dinilai efektif dan juga realistis dengan situasi serta kondisi untuk mengurangi mobilitas ditengah pandemi Covid-19.

Baca Juga:  Rustam Efendi, SH: Sidang Perdana Kita Tidak Boleh Berasumsi

Danang Fiorendo selaku ketua kelompok, menilai bahwa urgentsi mental healt adalah hal yang fundamen untuk dilakukan ditengah situasi mencekam Pandemi Covid-19 yang berdampak luas bagi kehidupan sosial, ekonomi, politik dan lain lain.

Krisis kesehatan dan kemanusiaan yang terjadi di masa pandemi membias pada kesehatan mental masyarakat khususnya di Desa Tawangsari ,Pujon, Kabupaten Malang.

Baca Juga:  Penerapan Kebijakan PPKM Jawa Bali di Kota Batu.

Kegiatan yang diinisisasi oleh Kelompok 54 ini diharapkan mampu untuk menghadirkan kesadaran masyarakat yang sehat secara mental dan rohani. Hal ini dapat membantu masyarakat dalam upaya pencegahan dari dampak buruk dari Pandemi Covid-19, tentunya seluruh kegiatan yanng diagendakan tersebut tidak dapat berjalan dengan semestinya apabila semua stakeholders terkait tidak mampu mengadopsi kegiatan-kegiatan dengan baik.

PENULIS : DANANG FIORENDO DHIMAS SAMUDRA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *