Kabupaten Banyuwangi, Detikkasus.com – Selasa 18/07/2017 CERITA ASET PEMDA BANYUWANGI, Dua kapal kebanggaan Banyuwangi LCT Putri Sritanjung (merah) dan LCT Putri Sritanjung 1 (biru) panggilan akrab dari kapal tsb, merupakan asset milik Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi (Kapal Rakyat Banyuwangi) yang dikelola oleh PT. Pelayaran Banyuwangi Sejati(PBS), akhirnya sekarang sirna alias dipotong- potong jadi besi tua sejak Sabtu (15/07/2017) hingga saat ini (17/07/2017) masih berlanjut pemotongan besi tersebut.Awal mulanya yg dipotong bagian Anjungan kapal. Dan rencananya setelah pemotongan Anjungan kapal selesai , kapal tsb akan di tarik kedarat untuk pemotongan lebih lanjut. Maksud dan tujuannya mempermudah pengerjaannya.
Pasalnya, Kapal yang sempat berjaya di jaman Dinasti Alm. H. Ir. Samsul Hadi, mantan Bupati Banyuwangi tersebut adalah kapal kebanggaan Rakyat Banyuwangi, dan sempat menyumbang sebagian PAD Kabupaten Banyuwangi sejak Tahun 2002, kini 2 armada kapal tersebut kandas dan akan menjadi kenangan masa lalu rakyat Banyuwangi.
Sejak kemarin, Sabtu (15/072017), salah satu armada kapal yaitu LCT Putri Sritanjung sedang dalam proses pemotongan, kapal tersebut akan menjadi besi Rongsokan
Bagi Karyawan yang bekerja di PT. Pelayaran Banyuwangi Sejati, banyak sekali cerita akan keberadaan LCT Putri Sritanjung (merah) dan LCT Putri Sritanjung 1 (biru), namun kini akan menjadi kenangan sejarah cerita anak cucu tentang kejayaan dan kesuksesan Banyuwangi yang pernah mempunyai 2 armada laut.
Dengan 2 armada tersebut, para Karyawan menggantungkan hidupnya, memberi nafkah keluarganya, kini kapal tersebut akan segera lenyap, namun SEJARAH akan mencatat siapa yang telah memusnahkan 2 kapal tersebut. Hal ini menambah kesedihan yang mendalam bagi Pekerja/Buruh PT. PBS.
seperti diketahui, sejak Bulan Januari 2016, bahwa gaji Buruh sampai sekarang belum dibayarkan, dan hak2 normatif lainyA juga blm terbyrkan. Dan saat ini tempat Buruh bekerja untuk menyandarkan hidupnya juga akan dimusnahkan.
Dari keterangan (MARTO) salah satu abk yang bekerja di kapal LCT Sritanjung mengungkapkan kekecewaannya, “Begitu KEJAM perlakuan sang PENGUSAHA dan PENGUASA, dimanakah letak HATI NURANInya. Inikah yang dinamakan sebagai bentuk Arogansi Penguasa”.
Akankah Rakyat Banyuwangi bersama-sama menggugat pertangung jawaban pengelola dan pemilik asset. Dan akankah Rakyat banyuwangi hanya tinggal diam dengan permasalahan ini. Padahal 2 armada kapal tsb adalah sebagai penyumbang PAD terbesar dijamanya kala itu.
Hingga berita ini dipublikasikan, pihak perusahaan PT Pelayaran Banyuwangi sejati belum bisa dikonfirmasi dan dimintai keterangannya.. ( TED ).